Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Catatan Muda Aris.

23 November 2021   20:37 Diperbarui: 24 November 2021   05:49 141 0
Lantas apa yang harus ada dan dilakukan pemuda Indonesia untuk bangsa ini kedepan, apalagi kita akan menghadapi bonus demografi dimana persaingan kerja semakin ketat, usia produktif mencapai 60% lebih jika kita tidak mampu memanfaatkan ini maka akan jadi pisau yang membunuh secara perlahan seperti banyaknya pengangguran yang pasti akan berdampak pada kehidupan sosial seperti tingginya angka kriminalitas dan penyimpangan sosial lain. Inilah perubahan dan kita harus beradaptasi dengan kemajuannya, kemampuan adaptasi dan bertahan didalam kehidupan yang serba maju ini tentunya harus diimbangi dengan cara pikir yang rasional dan visioner, melek literasi, melek globalisasi dan tidak cacat teknologi. Selama ini saya merasa dididik menjadi karyawan karena tujuan kebanyakan sekolah kejuruan adalah menciptkan tenaga kerja yang terampil dan siap kerja bukan menciptakan generasi penerus bangsa yang beriman, berilmu dan berakhlak mulia dalam sosial maupun ritual. Inilah yang menjadikan kebanyakan teman saya mengkhawatirkan hal yang sepele seperti putus cinta, cemburu, gengsi dan lain lain. Padahal pemuda di luar sana sedang sibuk mengkhawatirkan robot mereka yang gagal produksi, bagaimana cara terbang keluar angkasa dan sistem pemerintahan negara mereka yang kacau sedangkan kita sebagai pemuda Indonesia sebagai calon pemimpin masih sibuk membahas cinta, asmara dan hal hal remeh lainnya disaat muda. Masih banyak siswa yang berpikir bahwa angka dalam raport adalah segalanya, ijazah adalah penentu masa depan hidupnya, rangking adalah hal yang berpengaruh dalam nasibnya, memang penting beberapa hal yang saya sebutkan tadi . Tapi itu semua hanya mengantarkanmu sampai meja pendaftaran dan tidak berfungsi saat kita benar benar terjun di dalam arus kehidupan yang ugal ugalan ini, ada ratusan tantangan yang hadir dan tantangan itu tidak memerlukan sodoran hasil ulangan rusuhmu,rangking hasil eksistensi wajahmu dimata guru, tantangan hadir untuk dihadapi untuk mengubahmu agar jadi lebih baik karena yang pertama kali menerima dan bertanggung jawab atas tantangan yang hadir adalah dirimu sendiri. Karena pisau yang tajam pernah dipukul dan dibakar berkali kali sebelum ia tampil cantik dan bermanfaat ditangan koki bukan ditangan pelaku kriminalisasi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun