Kapan mentari itu muncul lagi dalam hidupku? Pertanyaan itu terus menggugah dalam sanubariku. Seakan-akan pertanyaan itu menjadi bagian dalam aliran darah ku.. memang aku membutuhkan mentari itu. Kalau dia datang, mungkin aku akan memegangnya terus supaya tidak pergi kembali. Aku ingin memegang mentari itu untuk menjadi bagian dalam hidupku. Aku serasa mati tanpanya…
Mentari yang membawa sinar yang panas. Membakar semua gelora dalam diriku. Ingin kupeluknya terus dan menggenggamnya tanpa ingin melepas. Seandainya mentari itu dekat, aku akan berlutut dihadapannya dan mengatakan “jangan pernah pergi meninggalkan diriku yang sedang sepi” dan terus merengek seperti anak kecil dan memintanya untuk bersamaku terus.
Memang mentari itu jauh dari diriku. Namun, panasnya tetap mengahngat jiwaku yang dingin. Aku sangat mengahrapakan dia datang mendekat. Namun semakin besarku berharap dia seakan semakin mejauh…jauh …dan jauh.