Pada Sidang Umum Majelis Perwakilan Rakyat (MPR) Januari 1998, seorang wanita pemberani melontarkan pandangan-pandangannya tentang demokratisasi di depan sidang. Di tengah kontroversi demi kontroversi, kondisi negara yang sedang krisis saat itu, dan ABRI yang kalang kabut, wanita itu tak gentar menyampaikan kritik terhadap pemerintahan Orde Baru.
KEMBALI KE ARTIKEL