Makin kuatnya dorongan dari sejumlah pihak untuk berunding, akhirnya dua kubu Golkar resmi menggelar pertemuan, Selasa (23/12) sore di Hotel Ritz Charlton. Kerelaan untuk islah demi masa depan partai berlambang beringin tersebut kali pertama dicetuskan kubu Agung Laksono melalui Sekretaris Jenderal (Sekjen) Zainudin Amali.
“Kami sudah siap. Kalau visi sudah sama, maka urusan personalia tidak akan sulit. Yang berat itu mempertemukan visi. Tapi Insya Allah lancar, kami kan keluarga besar,” kata ZA, Senin (22/12) lalu.
Penyamaan visi dalam perundingan diamini juru runding Partai Golkar kubu Agung Laksono, Andi Mattalatta. Menurut Andi, dua kubu harus merundingkan visi partai dulu baru kemudian islah secara personal. Andi menjelaskan bahwa visi tersebut antara lain menyoal pilkada, pengelolaan partai secara terbuka dan demokratis, dan pemilihan presiden.
“Kalau visi saya itu bagi dua, islah visi, baru islah personel. Islah visi itu samakan dulu visinya,” ujar Andi di Kantor DPP Golkar Jakarta Barat.
Andi juga mengingatkan, Golkar yang paling depan memperjuangkan pemilihan presiden secara langsung. Begitu juga dengan Pilkada, di mana Golkar memperjuangkan pemilihan langsung. Oleh karena itu, visi yang diusung kubu Agung Laksono jelas membantu pemerintah dan kembali ke Pilkada langsung.
“Visi kami mendukung pemerintah yang bertugas menyejahterakan rakyat sebagaimana diamanatkan konstitusi. Sedangkan Pilkada, kita mendukung Pilkada langsung karena sesuai dengan kehendak rakyat,” kata Andi.Sebagaimana diketahui, visi kubu Agung berbeda dengan visi yang diusung Golkar versi Aburizal Bakrie. Kubu Ical mengeluarkan sikap untuk oposisi, tetap berada di KMP, menolak perpu, mewacanakan pelaksanaan pileg dengan proporsional tertutup, dan mendukung pelaksanaan pilpres oleh MPR.Pertemuan dan perundingan ini pun mendapat perhatian dari Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar versi Munas Jakarta Siswono Yudhohusodo. Ia sangat berharap pertemuan negosiator antara kubu Aburizal Bakrie dengan kubu Agung Laksono mampu menghasilkan sesuatu yang positif bagi Partai Golkar.
“Kita ingin perbaikan Golkar, jangan pecah. Harus satu. Harus sesuai dengan apa yang dicita-citakan selama ini oleh Golkar,” harapnya.
Sumber: Zainudinamali.com