Memasak, seperti yang saya bilang, prosesnya bahkan dimulai sejak memilih bahan. Saya senang tinggal di Lille, di mana ada banyak pilihan tempat belanja, mulai dari supermarket ternama hingga pasar penuh orang asing. Preferensinya tergantung kesibukan di hari itu. Jika sedang terlampau sibuk dengan urusan kampus, saya memilih untuk mampir ke supermarket ketimbang ke pasar. Namun ketika ada waktu lebih senggang, pasar tumpah menjadi andalan. Di pasar saya juga lebih bisa bersinggungan dengan banyak orang, kebanyakan orang asing dari Asia seperti India, Tiongkok, Arab, Turki, dan sekitarnya, jadi untuk mencari bumbu yang pas di lidah Indonesia saya tentu tak sukar. Saya sering mendapat rejeki nomplok ketika belanja di pasar, satu hal yang tak mungkin saya dapatkan jika belanja di supermarket. Ibu saya kerap bilang di telepon, katanya mungkin para penjual ini merasa kasihan melihat saya,
hahaha.
KEMBALI KE ARTIKEL