“Petik satu bunga buat ibumu untuk ia terima dengan TANGANnya, meski bukan bunga yang terindah, karena itu akan jauh lebih indah dibandingkan bunga terindah yang hanya dapat ia terima dengan NISANnya.”
Masa program KKN (Kuliah Kerja Nyata) guna menyelesaikan studi S.1 saya di Perguruan Tinggi, ada kejadian unik sekaligus haru yang saya alami di tempat KKN. Iseng-iseng saya melirik ke pekuburan di pinggir jalan raya yang saya lewati menuju kantor desa. Hati saya sedikit tertawa melihat disana ada satu makam yang bertabur bunga di atasnya. Itu menjadi lucu karena setahu saya di tempat itu, orang-orang yang berziarah akan memakai daun pandan yang diiris kecil-kecil bukan bunga untuk ditabur. Tapi lucunya segera berganti haru saat keisengan saya menjadii-jadi untuk membuka surat yang ada di samping bunga-bunga itu. Saya berpikir bahwa itu surat cinta, nyatanya isi suratnya seperti ini ...