Sembako merupakan kebutuhan Pokoknya manusia yang harus  selalu terpenuhi  setiap hari,sehingga keberadaan sembako harus selalu dipastikan ada untuk memenuhi kebutuhan primer tersebut dan dibutuhkan keberadaan campur tangan pemerintah terhadap hal ini, maka bisa masuk sembako termasuk ranah pengelolaan pemerintah.(DJKN, 2018).Kenaikan harga bahan pokok yang signifikan menimbulkan dampak pada roda perekonomian. Harga bahan pokok yang naik pesat dapat menyebabkan melemahnya harga komoditas lain, sehingga tidak stabilnya roda perekonomian. Kenaikan harga bahan pokok, seperti beras, dapat mengancam stabilitas perekonomian dan mempengaruhi kualitas hidup masyarakat.
                                 Abstract
Basic food necessities are a basic human need that must always be met every day, so the existence of basic necessities must always be ensured to meet these primary needs and there is a need for government intervention in this matter, so basic food can be included in the realm of government management. (DJKN, 2018).Price increases Basic commodities have a significant impact on the wheels of the economy. Rapidly rising prices of basic commodities can cause the prices of other commodities to weaken, resulting in instability in the economy. Rising prices of basic commodities, such as rice, can threaten economic stability and affect people's quality of life.
PENDAHULUAN
Perekonomian merupakan salah satu penopang kehidupan negara. Perekonomian negara yang stabil dapat menciptakan kesejahteraan masyarakat. Â Kenyamanan di pasar, dan di pasar barang dan jasa, di pasar uang dan di pasar tenaga kerja merupakan faktor pendukung perekonomian. Ekuilibrium pasar mengacu pada mekanisme di pasar yang dapat memaksa tingkat harga ekuilibrium, yaitu tingkat harga yang dihasilkan dari interaksi kekuatan permintaan dan penawaran ekuilibrium. Ketika kondisi seimbang tanpa pelanggaran, harga menjadi stabil, tetapi ketika terjadi persaingan tidak sehat, keseimbangan harga terhenti, akhirnya mempengaruhi hak-hak masyarakat secara umum. Komoditas kebutuhan pokok saat ini mengalami fluktuasi harga sehingga menyulitkan masyarakat untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Seiring waktu, harga makanan pokok akan naik atau turun. Kenaikan harga bahan makanan pokok merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perekonomian nasional, dengan kenaikan harga yang paling sering dialami adalah beras sehingga menyebabkan kenaikan harga makanan pokok lainnya. Banyak orang mengeluh bahwa mereka tidak dapat membeli bahan makanan seperti sebelum kenaikan harga. Kelas menengah ke bawah merasakan kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok, sedangkan kelas menengah ke atas tidak merasakannya, karena mereka masih bisa membelinya. Kenaikan harga ini memicu peningkatan angka kemiskinan di Indonesia. Ini bukan kali pertama harga pangan naik. Namun, tampaknya pemerintah belum siap mengantisipasi fenomena tersebut. Untuk ini terus berlanjut, alasan kenaikan harga termasuk kekurangan pangan, kekeringan, serangan hama, distribusi yang tidak merata, forking barang.
Ini adalah sesuatu yang harus diatasi dan jalan keluar harus ditemukan. Jika bahan makanan pokok seperti beras, minyak tanah/LPG, minyak goreng dan lain-lain akhirnya habis, akan berdampak pada masyarakat. Jika bahan pokok seperti kedelai, sagu, minyak tanah, minyak goreng dan lain-lain habis, akan berdampak buruk bagi anak cucu kita. Sulit bagi mereka untuk bercocok tanam dan meningkatkan produksi di pasar tradisional karena masih bergantung pada produk impor dan tidak mau menggunakan sumber daya dalam negeri yang ada sehingga menimbulkan rasa malas untuk bekerja keras.
Hal ini berdampak pada masalah pertanian dan peningkatan produksi di pasar tradisional karena masih bergantung pada produk impor dan tidak mau menggunakan sumber daya dalam negeri yang ada, serta ada rasa malas dalam bekerja keras. Kenaikan harga-harga barang kebutuhan pokok berpengaruh pada kesejahteraan rumah tangga yang sebelumnya mampu memenuhi hampir semua kebutuhannya. Namun setelah barang kebutuhan pokok mulai langka masyarakat mulai membatasinya. Hal ini sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan rumah tangga. Dimana masyarakat juga harus mengutamakan kebutuhan primer yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari, mengesampingkan kebutuhan sekunder dan tersier. Ini salah satu cara yang bisa dilakukan oleh masyarakat.
PEMBAHASAN
harga bahan pokok di indonesia sangat pesat kenaikannya.para masyarakat sangat resah terhadap pemerintah yang menaikkan harga yang jauh diatas rata-rata.misalnya harga cabai rawit merah per kilogram hari ini mengalami kenaikan Rp 5.350 atau 10,72 persen dibandingkan kemarin, yakni dari Rp 44.570 menjadi Rp 49.920. Kalimantan Timur menyumbang kenaikan tertinggi, di mana harga cabai rawit merah hari ini dipatok Rp 100.000 per kilogram. Harga hari ini mengalami kenaikan sebesar Rp 4.980 atau 9,98 persen dibandingkan harga tertinggi minggu lalu, yakni sebesar Rp 44.940. Kemudian jika dibandingkan bulan lalu, harga cabai rawit merah hari ini mengalami kenaikan sebesar Rp 2.790 atau 5,59 persen dibanding harga tertinggi bulan lalu, yakni sebesar Rp 47.130. Harga daging sapi murni per kilogram juga mengalami kenaikan sebesar Rp 3.920 atau 2,82 persen dibandingkan kemarin, yakni dari Rp 135.200 menjadi Rp 139.120. Kenaikan tertinggi terjadi di Papua Tengah, dengan banderol harga total Rp 173.210 per kilogram. Ikan Bandeng Naik, Daging Sapi Turun Harga hari ini mengalami kenaikan sebesar Rp 3.150 atau 2,26 persen dibandingkan harga tertinggi minggu lalu, yakni sebesar Rp 135.970. Kemudian jika dibandingkan bulan lalu, harga daging sapi murni hari ini mengalami kenaikan sebesar Rp 3.020 atau 2,17 persen dibanding harga tertinggi bulan lalu, yakni sebesar Rp 136.100. Daftar kenaikan harga pangan pokok Berikut harga pangan yang mengalami kenaikan dalam satu hari terakhir. Harga ikan bandeng naik dari Rp 33.420 menjadi Rp 35.230 per kilogram. Harga daging ayam ras naik dari Rp 37.480 menjadi Rp 39.220 per kilogram. Kenaikan harga dari Rp 31.440 menjadi Rp 33.020 per kilogram terjadi pada ikan tongkol. Harga cabai merah keriting naik dari Rp 47.700 menjadi Rp 49.220 per kilogram. Harga telur ayam ras naik menjadi Rp 31.490 per kilogram dari sebelumnya Rp 30.140. Harga minyak goreng kemasan sederhana naik menjadi Rp 18.730 per liter dari sebelumnya Rp 17.930. Harga tepung terigu kemasan (non-curah) naik dari Rp 13.430 menjadi Rp 13.990 per kilogram. Harga gula konsumsi naik dari Rp 18.310 menjadi Rp 18.790 per kilogram. Kenaikan harga dari Rp 15.820 menjadi Rp 16.100 per liter terjadi pada minyak goreng curah. Harga garam halus beryodium naik menjadi Rp 11.770 per kilogram dari sebelumnya Rp 11.510. Harga tepung terigu (curah) naik dari Rp 10.320 menjadi Rp 10.550 per kilogram. Kenaikan harga dari Rp 13.430 menjadi Rp 13.660 per kilogram terjadi pada beras medium. Harga beras premium naik menjadi Rp 15.670 per kilogram dari sebelumnya Rp 15.450. Harga ikan kembung naik menjadi Rp 37.570 per kilogram dari sebelumnya Rp 37.540. Kenaikan harga dari Rp 5.640 menjadi Rp 5.650 per kilogram terjadi pada jagung tingkat peternak.