Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Resensi Buku, Ternyata Menulis Itu Gampang

15 Agustus 2012   07:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:44 1088 7

Buku karya Indari Astuti ini layak dimiliki oleh siapa saja. Terutama bagi yang baru memulai menulis. Buku ini bisa menjadi panduan sekaligus penyemangat dalam “pelajaran” menulis. Buku ini memaparkan 12 kemudahan dalam menulis. Setelah membaca buku ini, pembaca akan sampai pada kesimpulan “Ya, menulis itu gampang”

Kemudahan pertama, menulis dengan melupakan teori.

Penulis mengajak para penulis pemula untuk sejenak melupakan teori. Mengapa? Karena mempelajari teori menulis yang rumit seringkali menyebabkan demotivasi dalam menulis. Tidak memedulikan teori menulis. Menurut penulis, penulis pemula harus menulis dengan gayanya sendiri dan tidak terbebani dengan teori.

Kemudahan kedua, menggali ide dari pengalaman pribadi.

Menurut penulis, kesulitan yang sering dihadapi penulis adalah kesulitan memulai, karena keringnya ide. Di bagian ini, ada beberapa contoh cara menggali ide. Misalnya menuliskan kedukaan, rahasia tak terbagi, iklim keluarga, bagian masa lalu, anak, duplikasi kisah sahabat dan ide orisinal yang ekstrem. Di setiap contoh ini, pembaca diberi sedikit ruang untuk mengikuti contoh-contoh tersebut.

Kemudahan ketiga, memulai dengan yang anda pahami.

Seperti yang sering dipaparkan oleh penulis senior, sebaiknya penulis pemulai memulai menulis dari tema yang dikuasai. Tidak memaksakan tema yang diluar kemampuannya. Dengan menulis sesuatu yang kita pahami, buah pikiran kita akan mengemuka lebih tajam dan bukan merupakan deskripsi belaka.

Di bagian akhir bab ini, penulis mengungkapkan rahasia penulis yang berkembang. Ke enam syarat itu adalah :

1.Suka membaca

2.Dinamis dan fleksibel

3.Mau mengatur mood

4.Pantang menyerah

5.Mau belajar dari karya orang lain

6.Tidak pernah puas dengan karyanya

Kemudahan keempat, penulis berbaur dengan massa.

Di bagian ini, penulis mengungkapkan cara mencantumkan sumber tulisan. Karena penulis, selalu akan berhubungan dengan sumber tulisan. Maka dari itu, penulis harus memahami cara pencantuman sumber tulisan yang baik.   Indari Mastuti juga mengajak penulis pemula untuk membuat buku catatan harian, agar terlatih dalam menulis. Selain itu, kita juga diajak untuk membuka mata pada keadaan sekitar, sering berkomunikasi dan mengandalkan “First Reader”

Kemudahan kelima, tak perlu menjadi penulis yang idealis.

Indari mastuti mengajak penulis pemula untuk welcome untuk segala jenis tulisan. Untuk belajar berbagai jenis tulisan dan tidak membatasi diri. Penulis mengajak penulis muda, untuk menjadi penulis ideal, yang menggabungkan antara idealisme dan industri.

Kemudahan keenam, penulis tak perlu jadi editor.

Penulis memiliki kemudahan karena adanya ediotr. Tugas editor adalah menyunting tulisan sehingga layak dibaca. Penulis dan editor juga harus berkolaborasi agar tulisan. Penulis dan editor adalah mata uang yang tidak bisa dipisahkan dan saling membutuhkan.

Kemudahan ketujuh, menulis menjadi salah satu jalan menuju surga

Menulis bisa menjadi ibadah. Para penulis sudah memberikan contoh, bagaimana kegiatan menulis bisa menjadi jalan ke surga. Dalam buku ini penulis menceritakan beberapa cendikiawan muslim yang berjasa dalam pelestarian dakwah dan ilmu pengetahuan. Tanpa adanya mereka, ilmu pengetahuan tidak akan lestari. Mereka juga selalu mendapatkan pahala yang mengalir dari ilmu yang mereka tuliskan.

Kemudahan kedelapan, menyempurnakan tulisan dari kritikan

Ada 3 tahapan ketika menghadapi kritik, tahap pertama menyadari, kedua menilai dan ketiga bertindak. Tidak ada tulisan yang sempurna di dunia ini, dan untuk itulah penulis selalu membutuhkan pembaca dan kritik. Kritik, sejatinya adalah penghargaan untuk sebuah tulisan.

Kemudahan kesembilan, menulis adalah bagian kemerdekaan

Indari Mastuti mengajak penulis pemula agar berani bersuara, berani berpendapat. Tetapi ketika sudah mencapai ruang publik, maka penulis harus siap mempertanggungjawabkan tulisannya.

Kemudahan kesepuluh, jalan mudah awet muda dengan menulis.

salah satu manfaat dari menulis adalah menjadi awet muda. Mengapa? Salah satu syarat awet muda adalah merasa bahagia, dan bahagia bisa didapatkan dengan menulis. Karena mengungkapkan perasaan dan pikiran. Pikiran menjadi  plong, beban menjadi tersalurkan dan bahagia akan hadir.

Kemudahan kesebelas, kecanduan nulis, jalan mudah kaya raya

Manfaat-manfaat dari menulis adalah bisa menjadi kaya, nama kita dicatat dalam sejarah. Rumus mendulang uang dari tulisan :

1.Promosi

2.Mengumpulkan ide yang akan dijual

3.Aktif menjaring relasi

4.Terus meningkatkan kualitas tulisan

Kemudahan keduabelas, Jebol dinding yang bikin macet.

Di bagian terakhir buku ini, penulis memaparkan tips menghadapi  mood yang buruk. Kita bisa mengobati mood yang buruk dengan salat, jalan-jalan, mengendapkan kepenatan, berdiskusi, mengingat yang mudah

--

Ada bonus yang sangat bermanfaat di akhir buku ini. DAFTAR PENERBIT. Ya, buku ini mencantumkan daftar penerbit yang bisa kita jadikan acuan dalam menerbitkan karya kita. Buku ini adalah pedoman dan penyemangat dalam menulis, sangat layak dimiliki oleh siapa saja yang ingin menulis. Seperti yang saya paparkan di atas, setelah membaca buku ini kita akan tiba pada kesimpulan bahwa menulis itu gampang.

Semoga Bermanfaat

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun