Puisiku mati, terbunuh abolisi
Ceritaku tak bernyawa tergencet aristokrasi
Mulut-mulut dipaksa bungkam menelan jeruji
Di sebalik sunyi jari-jari bergerigi anarki
Berteka-teki sendi elegi
Jejaka mengirap nyali
Badut parlemen terkekeh geli
Kasta sudra ejakulasi infiniti
Intonasi suara intimidasi sunyi
Bedil serdadu-serdadu ciutkan nyali
Penghambaan jagapati mengecapi kendali
Penganjur mula berkomedi
Keseksamaan dikremasi arogansi dinasti kurcaci
Si Kurus bodoh memegang lori
Berlalu pergi tanpa iba hati
Ludah sundal mendakwai orang suci
Serapah umpat pecandu supremasi
Tatapan kiasan dalam personifikasi
Sidoarjo Jawa Timur
Sayuh
Pak Supir Menulis Lepas Berjiwa Bebas