"Saya ada hari ini karena membaca. Saya ingin memberikan hiburan dan cinta yang pernah saya terima kepada orang- orang melalui buku. Buku mengajarkan saya bahwa hidup ini memiliki harapan. Dengan membaca, saya tahu bahwa di dunia ini banyak juga orang yang keadaannya sama dengan saya. Buku memperlihatkan kepada saya tentang orang-orang sukses dan mereka bisa mewujudkan impian mereka."
Kalimat di atas merupakan ucapan Oprah Winfrey. la berhasil keluar dari krisis masa remajanya yang kedinginan dan kelaparan dengan membaca. Oprah Winfrey yang hampir saja meniti jalan menyimpang seperti teman-teman sebayanya di perkampungan yang kumuh. Tekadnya untuk keluar dari kesengsaraan muncul setelah membaca buku tentang kehidupan keras yang dialami seorang wanita kulit hitam. Saking cintanya terhadap buku, ia tidak hanya memperkenalkan melalui talk- show. Bahkan ia membuat sebuah klub buku. Semangat inilah yang menimbulkan virus membaca ke seluruh wilayah Ameri- ka.
Yang mengejutkan adalah semua buku yang diperkenalkan di talkshow pasti menjadi best seller. "Seperti Mao Zedong di Tiongkok, Oprah adalah orang pertama yang mampu membuat sebuah bangsa membaca buku," tukas seorang kritikus penerbit menanggapi pencapaian yang mencengangkan ini.
Pencapaian ini dapat terjadi karena kebiasaannya membaca buku, la memiliki pengetahuan yang mendalam di berbagai bidang karena rajin membaca sejak kecil. Diketahui bahwa ia hanya memperkenalkan buku yang telah dibacanya. Dengan begitu, ia bisa menyampaikan kesannya kepada penonton tentang buku yang menarik perhatiannya..
Para ahli menjelaskan ciri khas Oprah Winfrey dalam berujar ini sebagai bentuk simpati atau mendengarkan. Tentu ini pendapat yang benar. Namun, analisis ini menjadi dangkal jika berhenti sampai di sini. Banyak ahli yang seolah melewatkan bahwa kemampuan berbicara yang cerdas dari Oprah Winfrey ini ia dapatkan karena suka membaca buku. Kecerdasan humaniora mendalam yang dimilikinya ini yang membuatnya mampu berdialog dengan lancar dengan para ahli di tiap bidang sosial. Pengetahuannya tentang berbagai hal seperti politik, ekonomi, budaya, sejarah, dan seni membuat Ucapannya begitu kaya. Meskipun begitu, ia tidak serta merta menyombongkan dirinya.