“Farah...Farah...” Wepe berkesah seraya memandangi majalah bercover gambar Farah Quinn.
“Kenapa bro, kok lesu banget?” tanya Elang yang sedang menemani Wepe duduk di teras depan rumahnya sore itu.
“Klo aja gue setajir Farah Quinn...” jawab Wepe menggantung.
“Cita-cita kok nanggung amat? Klo pengen tajir tuh milih kayak Bakrie, atau Bill Gates sekalian.” timpal Elang sedikit keheranan mendengar jawaban Wepe.
“Coba aja ente liat...” balas Wepe sambil menyodorkan majalah yang sedari tadi ia pandangi.
“Emang kenapa sih?” kali ini Elang benar-benar kebingungan.
“Ente tau khan harga susu lagi mahal? Bisa-bisanya Farah Quinn punya stok sebesar...eh, sebanyak itu. Berarti do’i tajir dong?”
“Ooo...semprul!” gerutu Elang sambil melemparkan majalah bergambar Farah Quinn yang sedang menunjukkan isi kulkasnya.
~0~