Jaman dulu bila kita naik taxi merek lain maka ketahuan langsung kebobrokan sopir dan juga mobilnya. Ada taxi yang tidak ber AC, pada tahun 90-an penumpang merasa kegerahan terik matahari di dalam taxi dan kalau kacanya dibuka malah takut kalau penjahat yang menyamar menjadi pengamen atau penjual asongan menodong melalui kaca. Itu sebabnya bila masuk ke dalam Taxi waktu itu kaca semua ditutup, duduk dibelakang, tasnya disembunyikan, perhiasan semua disimpan dan tidak dipakai, supaya ketika menghadapi kemacetan kita tidak dilihat orang. Belum lagi dtambah sang sopir yang suka memutar-mutar perjalanannya sehingga bertambahnya argo meter. Kehadiran dan pujian besar-besaran terhadap Taxi Biru beberapa tahun terakhir cukup ampuh, sehingga ia dapat bersaing dan menang terhadap taxi warna lainnya.
KEMBALI KE ARTIKEL