Jikalau Gubernur Ahok yang anti korupsi, kerja keras, disiplin, cermat, cepat, lincah, membuat banyak perubahan baru Jakarta dan sebagainya, lalu masih ada yang anti padanya, lalu orang-orang konon ceritanya siap menggantikannya itu sikapnya bagaimana ya? Secara logika saja sudah pasti yang berlawanan dengannya itu artinya mereka yang tidak mempermasalahkan korupsi, Jakarta hanya seperti dahulu saja, macet tidak masalah, banjir biarkan saja, birokrasi makin ketat makin bagus. Dengan demikian maka benarlah orang-orang berkata bahwa di dalam dunia berpolitik tidak ada yang namanya kawan yang abadi, yang ada hanya kepentingan yang abadi. Tetapi bila anda telah memiliki suatu jabatan maka segala kepentingan pribadi yang abadipun semestinya harus dihapus dan diganti dengan kepentingan umum. Nah kader yang bobotnya seperti ini masih jumlahnya jarang dan sulit ditemukan di bumi pertiwi. Kebiasaan bekerja instant, mark up anggaran sudah merupakan kebiasaan yang kalau dihilangkan oknumnya bakal resah dan marah.
KEMBALI KE ARTIKEL