Mohon tunggu...
KOMENTAR
Gaya Hidup

Jejak-Jejak Kaki Hanya Satu

11 September 2015   21:28 Diperbarui: 11 September 2015   21:32 292 0
Semua kejadian ini turut mengambil bagian dan mewarnai dia dalam penulisan puisinya. Pada suatu hari, tatkala ia akan memimpim sebuah retreat, maka bersama tunangannya Paul ia berangkat menuju ke sana. Namun di tengah perjalanan mereka melewati sebuah danau dengan pemandangan yang cukup indah. Di tepi danau itu mereka berdua turun sejenak, kemudian sambil bergandengan tangan mereka berjalan di tepi pantai. Tatkala ombak kecil menerjang pantai, maka bekas jejak kakinya tersiram dan hilang. Berkali-kali ia melihat kejadian ini, bahkan tatkala tunangannya menggendongnya, ia hanya melihat sepasang jejak kaki saja. Pada saat itulah ia mengingat apa yang ditulis dalam Yesaya 46 :4 , Tuhan itu setia sampai pada masa putih rambut kita, artinya sampai selama-lamanya ia tetap setia.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun