Penulis mencoba amat-amati dari jauh mengapa orang begitu membela dia, padahal sebagain bukan pemegang KTP Jakarta, hanya ikut-ikutan menjadi team pemain figuran yang barang kali Ahok tidak mengenalnya. Ada beberapa fakta kebenaran yang membuat penulis merasa geram dengan mereka yang di Jakarta, alasannya adalah bukankah semua program Ahok telah mulai dinikmati oleh orang-orang Jakarta sedikit demi sedikit, lalu bila masih dalam proses kerjanya yang belum selesai tentu tidak ada seorangpun yang berhak menilai. Nah di luar rumah menikmati hasil karya Ahok, tetapi sesudah itu mencaci Ahok? Jadi hanya mau enaknya saja. Orang-orang inilah yang menciptakan suasana “galau” sehingga Ahok di bela? Padahal sebenarnya mereka yang selalu mencari kesalahan Ahok itu yang dipertanyakan.
KEMBALI KE ARTIKEL