Alasan yang serupa juga yang membuat, Kalanick, pria 39 tahun mantan mahasiswa dropped out dari UCLA, menjadi biang keladi dari kerusuhan demo taksi di Jakarta. Aplikasi yang dibuatnya, UBER, secara pasti, menohok urat nadi kemapanan usaha taksi blue bird. Bagaimana tidak, saat driver Blue Bird maupun taksi konvensional lain harus mematuhi aturan-aturan yang baku di perusahaan, aturan itu tidak berlaku bagi driver UBER, nilai lebihnya bayarannya lebih besar. Harapan orang untuk menjadi boss bagi dirinya sendiri, tidak terikat oleh jam kerja dan bejibun peraturan lain, terwujud di UBER, thats why, UBER yang tadinya hanya mengoperasikan 2 mobil saja di San Fransisco menjadi berlipat, ada sekitar tiga juta mobil di 66 negara hanya dalam waktu lima tahun. Ini sebuah revolusi transportasi. Bahkan mungkin Marc Zuckerberg dan Eric Schmidt terbelalak dengan angka-angka ini.
KEMBALI KE ARTIKEL