Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Fenomena No Marriage antara Pilihan dan Tuntutan

8 Januari 2014   13:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:01 507 0

Perdebatan yang sangat kentara terjadi di pesisir barat Amerika Serikat, di mana watak orang yang tinggal di daerah ini dikenal dengan gaya hidup kasual akibat kedekatannya dengan Hollywood sebagai jantung dari industry hiburan dunia. Negara bagian California adalah states pertama di Amerika Serikat yang membolehkan Same Sex Marriage melalui undang-undang Domestic Partnership Act pada tahun 1999. Walaupun pernah dianulir pada tahun 2000 melalui Proposition 22 namun mahkamah setempat membatalkan proposisi ini pada tahun 2008, dan di tahun 2011 California menjadi negara bagian pertama yang membolehkan pengajaran sejarah LGBT dalam mata kuliah sosiologi serta melarang diskriminasi pendidikan dan pekerjaan kepada kaum LGBT.

Selain Same Sex Marriage, daerah pesisir barat atau California juga menjadi negara bagian kelima yang melegalkan abortion bagi wanita dengan mengikuti ketentuan hukum, ini berarti CA termasuk negara bagian yang semi konservatif dalam masalah abortion. Ketentuan dilegalkannya abortion di California adalah demi kesehatan wanita (1), dalam keadaan diperkosa (2), incest (3) ataupun dalam keadaan dimana janin dalam kondisi bahaya (4). Abortionnya pun harus melalui asistensi dari tenaga medis rumah sakit setempat. Namun demikian berita terkini New York Times, melaporkan bahwa gubernur Jerry Brown telah menandatangi RUU yang akan dibawa ke DPR dan Senat setempat untuk uji materi mengenai abortion. Salah satu poin pentingnya adalah membolehkan tenaga non medis untuk melakukan abortion. Suatu langkah yang paling progressive dalam masalah paling konservatif dalam kebebasan masyarakat Amerika Serikat.

Walaupun terkenal dalam menghargai kebebasan dalam ranah individu, ternyata California masih melarang upaya praktik euthanasia dalam keseharian warganya. Califronia tidak mengikuti jejak Oregon, Montana, Vermont dan Washington yang melegalkan upaya bunuh diri melalui kesepakatan pasien dan dokter itu. Klasifikasi jenis pidana bagi pelaku euthanasia adalah felony yang berarti kejahatan besar.

Namun inti dari perdebatan yang sudah sampai pada tingkat legislasi ini adalah bukan pada boleh dan tidaknya tindakan pernikahan sejenis, aborsi dan euthanasia, namun diskursus nya adalah terletak pada respon dari masyarakat amerika menyangkut masalah kebebasan pribadi apakah kebebasan pribadi termasuk dalam wilayah pemikiran liberalism ala Louis Hartz yang lebih menekankan liberalism pada ranah public ataukah pemikiran liberalism menyangkut juga ranah pribadi mengingat “the personal is politics” dan kalau berbicara personal, maka William Sandels mengutarakan “the unencumbered self” yang ujung-ujungnya akan berefek pada keputusan-keputusan politik juga.

Sangat terkait dengan tema kebebasan pribadi, berita-berita yang muncul di media massa, dan kali ini lagi-lagi berasal dari pesisir barat, Hollywood memunculkan sebuah gerakan yang dinamakan “no marriage movement” sebuah tren yang mengungkap pasangan “living together” dalam jangka waktu lama dan bahkan sampai memiliki anak dengan segala kelebihan materi dan kesempurnaan hidup, namun tidak mau terikat dalam sekat-sekat pernikahan.

Gerakan ini disinyalir mulai kentara saat actor George Clooney mengatakan pada media bahwa dia tidak mempercayai institusi pernikahan. Sebuah pernyataan yang mengungkap komentar-komentar yang sama dari beragam warga di pesisir barat dan memicu sebuah gaya hidup yang sama sekali baru pada tatanan masyarakat AS. Selama ini tatanan atau model dari gaya hidup masyarakat Amerika Serikat adalah, pacaran sewaktu kuliah, living together dalam kurun waktu satu dua tahun, lalu kemudian menikah secara legal dan kemudian mempunyai anak. Fenomena no marriage movement ternyata mengubah tatanan itu. Menghapus mata rantai pernikahan dan diduga menyuburkan praktik adopsi dan apabila pasangan ini berpisah menaikkan rate single parent.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun