Mohon tunggu...
KOMENTAR
Fiksiana

Jangan Panggil Aku Janda (Duka Sekuntum "Bunga Krisan") Bagian II

29 Juli 2012   08:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:29 384 1

Di malam itu, Mardini memanggil Karima. Ia menyampaikan perihal lamaran dari Tuan Jurin Somal kepada Karima. “Bagaimanakah pendapatmu hai anakku, seandainya ada yang datang melamarmu, apakah kamu sudah siap untuk berumah tangga….??, begitulah ibu Mardini memulai pembicaraannya. "Wahai ibu, Siapakah gerangan dia, apakah dia kumbang raja, ataukah dia kumbang tentara…??.,  Tetapi ananda menurut apa kata ibunda, yang ananda inginkan hanyalah kebahagiaan ibunda, jika memang pilihan ibunda itu baik, ananda akan menerimanya.,…!!, Karima berkata demikian seolah-olah dia sudah menyetujuinya. “Wahai ananda, dia yang datang pada ibunda pagi tadi adalah majikan kita. Ia datang bersama anaknya dan juga ibunya kesini membawakan buah-buahan dan oleh-oleh yang banyak dari kota. Ia sangat berharap agar kita menerima lamaran mereka, karena jika tidak, mereka akan mengusir ibu keluar dari perkebunan mereka dan ibu tidak akan punya pekerjaan lagi”. Ibunya berkata seakan memelas. “Baiklah kalau begitu ibu, ananda akan pikirkan hal itu selama seminggu, hendaknya ibu jangan khawatir, karena kita masih punya Tuhan yang akan selalu membimbing dan menerangi jalan seandainya kita berserah diri pada-Nya", jawab Karima seakan-akan ia telah dipengaruhi oleh orang bijak.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun