Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Rutinitas Baru Sambil Menunggu Lumpur Bilang Cinta

5 November 2010   01:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:50 67 0
- tentang rutinitas baru aktivis lumpur porong

Aroma badanku ini tak ubahnya bubuk mesiu yang mendekam di tubuh peluru

setelah lelah mempersenjatai setiap jengkal dendam dengan sekotak teriak yang usang,

padahal aku lebih cinta lumpur

aku menggelutinya setiap hari sepenuh hasratku yang menyembur.

Dan nampaknya aku terjebak dalam rutinitas baru

jatuh cinta di pagi hari

saat buruh tani berteriak merdeka

dalam iringan lagu C.I.N.T.A,

patah hati di malam hari

saat kau menuntut mataku terjaga

memaksaku membuang mimpi jauh-jauh

kedalam kubangan lumpur yang begitu ku cintai itu.

aku hanya ingin belajar menggambar

bentuk hati tanpa moncong senapan

sejak hatiku patah oleh pemerintah

dan jatuh cinta kepada perlawanan kaum papa.

Malang, 3 Oktober 2010.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun