Mungkin ini klise disebabkan permasalahan (bahkan polemik) semacam tadi memang sudah terjadi bukan pada saat kemarin sore. Tapi kalau bicara soal kebenaran, apakah itu kebenaran Tuhan atau kebenaran positivisme, tentu kebenaran yang absolut (tanpa kekeliruan) itu hanya berasal dari satu sumber. Di sini, yang manakah yang kita pilih, antara percaya dengan Dzat Yang Maha Benar, atau percaya dengan pencapaian ilmu pengetahuan positivisme? Tiap orang boleh saja mempercayai salah satu di antara keduanya, karena kita pun tahu bahwa manusia adalah makhluk yang berpotensi keliru.
KEMBALI KE ARTIKEL