Perusahaan perbankan plat merah ini mencetak laba bersih sebesar Rp18,31 triliun, tumbuh signifikan 68% Year-on-Year (YoY) pada tahun 2022. Dengan perolehan itu, BNI mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarahnya.
Prestasi ini tentu saja patut dibanggakan mengingat Indonesia saat ini masih berada di tengah periode pemulihan ekonomi pasca pandemi covid-19. Sekaligus ini menjadi wujud transformasi BUMN yang digalakkan Presiden Jokowi dan Menteri Erick Thohir. Dan tentu saja hasil kerja keras dari insan BNI.
Kabar baik ini menambah catatan positif kinerja Kementerian BUMN. Dengan laba hingga mencapai Rp155 triliun, kredibilitas perusahaan-perusahaan BUMN pun meningkat tajam. Imbasnya berkaitan dengan pertumbuhan investasi di Indonesia.
Seperti yang dikatakan Matt Ngay Chee Hau, Presiden JCI Malaysia ketika bertemu Menteri BUMN Erick Thohir baru-baru ini.
Kata Matt, kinerja BUMN yang selama ini menunjukkan pertumbuhan menarik minatnya untuk berinvestasi. "Dengan pendapatan tahun ini yang diperoyeksikan 40 miliar dollar AS itu sangat luar biasa, kalau saya mungkin saya akan berinvestasi ke BUMN," kata Matt seperti dikutip dari akun Instagram Erick Thohir.
Di tempat yang sama, Presiden JCI Hongkong Kenneth Yu, mengapresiasi kinerja dan karakter Erick Thohir. "Saya mengapresiasi visi beliau (Erick). Beliau ingin membangun bersama semua orang dan membuat pengaruh positif bersama," kata Kenneth.
Pandangan luar negeri ini menambah kepercayaan diri bangsa kita. Bahwa seorang menteri Kabinet Indonesia Maju era Presiden Jokowi punya pengaruh yang positif di mata dunia. Â
"Tidak ada negara yang sempurna. Kita butuh satu sama lain berkolaborasi untuk membantu masyarakat kita, terutama dalam periode pemulihan ekonomi saat ini," kata Erick dalam pertemuan itu.
 Bukan tak mungkin, kinerja positif yang berkelanjutan ini kian membuat BUMN sehat serta menyediakan lapangan kerja bagi anak bangsa. Dengan begitu, BUMN benar-benar menjadi tulang punggung perekonomian negara kita. Ya, BUMN yang sehat membuat Indonesia jadi lebih kuat.