Perang tradisional meliputi perang fisik, perang yang terlihat, perang yang tak kasatmata menggunakan senjata tajam atau api. Perang dunia pertama 1914-1918 atau perang dunia kedua 1939-1945 adalah preseden perang tradisional. Kawan dan lawan pada perang tradisional, karena sifatnya tal kasatmata dan menggunakan senjata fisik, maka identifikasi kawan-lawan mudah, serta kemungkinan sasaran dan tersasar juga mudah. Sebagai misal, agresi militer Belanda, Portugis, dan Jepang terhadap penduduk pribumi dan perlawanan gerilya Jendral Soedirman kepada pasukan Belanda, identifikasi kawan-lawan hanyalah sebatas ciri-ciri fisik dan atribut yang dipakai kedua belah pihak. Jadi, dalam perang tradisional identifikasi dan sasarannya memiliki tingkat kemudahan yang relatif sama.Â
KEMBALI KE ARTIKEL