Kata korupsi tak pernah redup dalam perbincangan keseharian kita dari tingkat masyarakat semata-mata hingga warga negara, individu dan kelompok, serta warung kopi hingga universitas. Fenomena tersebut tidak muncul dari kehampaan melainkan dari kesadaran materil akan efek dari korupsi yang secara spontan langsung dapat dirasakan, entah karena dorongan intuisi moral atau obervasi objektif penelitian. Selain menjadi perbincangan antar-kelas dan antar-tingkatan, konsen terhadap perilaku korupsi, jika ditelusuri secara historis, sudah ada sejak abad 300-an sebelum masehi, tepatnya ketika era filsuf Aristoteles kebangsaan Yunani.Â
KEMBALI KE ARTIKEL