Sampai malam ini, Minggu 19 Januari 2014 keadaan banjir yang melanda Ibu kota masih belum reda dan belum juga membaik. Cukup banyak tempat atau daerah titik banjir yang masih tergenang maupun belum surut, salah satunya kawasan Jakarta utara dimana yang paling parah adalah Kelapa Gading. Mari berdoa bersama-sama semoga bencana ini cepat reda dan banjir cepat berlalu.
Saya mau share – ada mujizat yang di alami oleh Posko di apartemen Gading Nias Jakarta Utara. Kalau di bilang tempat ini memang tempat yang bebas banjir, ada beberapa tower disana dan penduduk disana ada ratusan keluarga yang tinggal di apartement ini. Namun ada cerita menarik yang di alami oleh posko ini dimana sejak jumat 17 Januari 2014 hingga sampai hari ini mereka membuka layanan bagi warga pengungsi yang butuh tempat tinggal dan makanan untuk hidup.
Ada 1 ibu pendeta yang ada di kawasan apartement ini, membuka posko penanggulangan banjir dengan di bantu oleh teman dan warga sekitar. Banjir di daerah kawasan kelapa gading dimulai pada hari jumat – posko ini pertama-tama hanya menampung 200 dan terus bertambah. Para pengungsi ditempatkan di salah satu tower gading nias, saat itu dapur umum yang dibuat sangat minim alat. Ibu ini hanya punya 1 rice cooker dengan kapasitas 100 orang dengan sekali masak, dan tenaga juga sangat minim. Bahan makan dan sembako cukup banyak berdatangan namun peralatan tidak ada, keadaan ini tidak mensurutkan niat baik teman-teman di posko ini. Akhirnya ibu ini punya ide karena banyak ibu-ibu dari warga sekitar apartemen yang melihat-lihat maka mereka di minta untuk membantu memasak nasi supaya bisa untuk mencukupi kebutuhan para pengungsi.
Klimaksnya pada hari sabtu pengungsi yang masuk ke Posko ini mencapai angka 1200 orang, karena banjir masih belum surut sehingga banyak pengungsi yang berdatangan. Anehnya saat dalam kebingungannya Ibu ini tahu-tahu di colek seseorang dan di sapa “Cix masih kenal saya? Ibu ini juga lupa-lupa ingat dia spontan jawab iya dan menyapa hallo.. ternyata orang yang mencolek Ibu ini membawa kabar yang membuat Ibu pendeta ini kaget. Orang ini bilang ada teman dia yang karena banjir maka pernikahannya ditunda dan ada makanan catering yang bisa di pakai untuk pengungsi-pengungsi ini, dan jumlahnya pas dengan kebutuhan posko ini yaitu 1200 orang pengungsi. Bukan suatu kebetulan tetapi bagi ibu ini adalah suatu mujizat – disaat orang lain membutuhkan ada orang lain yang digerakkan menjawab kebutuhan tersebut. Anehnya lagi posko ini bukan saja mencukupi kebutuhan pengungsi yang ada di pos Gading Nias namun bisa juga memberi bantuan ke posko-posko lainnya di sekitar kelapa gading, kebutuhannya 1200 namun bisa memberi makan 1800 orang. Ini suatu mujizat J
Sampai reportase ini saya tulis Posko bencana banjir di Apartemen Gading Nias masih sibuk menangani para pengungsi. Ini suatu MUJIZAT, dan akan berlanjut. Semangat untuk tim dan relawan yang ada di Posko Gading Nias.
Penulis - mendengar langsung kesaksian dari Ibu Pendeta.
Satriyo Wibowo, S. Sn