Setelah sekian lama kita dijelali berita tentang pesimisme di negeri yang penuh kemunafikan dan dusta, saya justru menemukan kejujuran di Starbucks Teras Kota, BSD CITY, Tangerang Selatan. Cerita ini berawal, ketika saya sedang menikmati nikmatnya coklat panas di Starbucks, Teras Kota, di sore hari, usai pulang kantor, Rabu (28/12/2011). Bersama saudara saya, saya menikmati senja sambil melepas penat, setelah seharian berkutat di kantor. Setelah menikmati senja di salah satu sudut ruangan di Teras Kota, bersama segelas, coklat hangat Starbucks, kami kemudian beranjak pulang ke rumah. Tak ada yang istimewa sebetulnya saat itu, selain nikmatnya coklat hangat Starbucks yang khas. Bahkan, ketika pulang ke rumah pun semua masih biasa saja. Tapi, ternyata, ketika tiba di rumah,barulah saya merasa ada yang hilang. Rupanya, blackberry yang selalu kubawa, tertinggal di salah satu meja yang saya gunakan tadi di Starbucks. Sayapun sangat yakin kalau blackberryku itu tertinggal di tempat. itu. Akhirnya, saya mencoba menghubungi nomorku di blackberry itu. Alhasil, nomor yang kuhubungi dijawab oleh seorang pria. Namanya, Yonald. Dengan hati-hati dan suara yang agak pelan, karena takut blackberry itu sudah berpindah tangan pada orang tak bertanggungjawab. Rupanya, saya salah, orang yang menjawab telepon saya itu, ternyata Yonald, salah seorang karyawan Starbucks. Yonald, salah satu karyawan Starbucks yang menemukan blackberry itu rupanya telah menghubungi salah satu nomor di balckberry itu untuk mengabarkan kalau barang itu, ada dan diamankan di Starbucks. Alhamdulillah...ya Allah. Ternyata, aku masih diizinkan memiliki blackberry itu, karena saya yakin, atas kehendakmu ya Allah, Blackberry itu kembali kumiliki. Setelah berbicara dengan Yonald, saya kemudian memutuskan kembali ke Starbucks untuk mengambil blackberry itu. Alangkah bahagia dan bangganya saya, dengan sikap para karyawan Starbucks Teras Kota, BSD CITY, Tangerang Selatan. Setelah bertemu dengan Yonald dan mengucapkan kata terima kasih, saya kemudian mengambil blackberry itu di ruang khusus karyawan. Dengan ramah, mereka menyerahkan blackberry itu dengan utuh. Karena merasa bahagia, sayapun mengeluarkan lembaran rupiah dari dompet saya dan menyerahkannya kepada karyawan itu. Alangkah terkejut dan bangganya saya, dengan sikap mereka. Mereka menolak pemberian saya dengan sopan dan mengatakan bahwa, itu sudah menjadi tugas dan kewajibannya sebagai karyawan. Ya Allah, malam ini, aku kembali menemukan orang - orang jujur dan amanh dalam pekerjaannya, di tengah hingar bingar pemberitaan korupsi yang melanda bangsaku ini. Sayapun merasa sedikit bersalah dengan sikapku yang mengeluarkan lembaran rupiah itu. Saya takut, sikap saya itu, akan dianggap merendahkan mereka, ataupun dianggap membeli sebuah kejujuran. Sama sekali tidak!!! Apa yang saya lakukan, adalah ungkapan kebahagiaan atas ditemukannya kembali blackberry itu, tanpa ada maksud membeli atau menilai kejujuran dan ketulusan kalian dengan uang. Sayapun sangat yakin, bahwa, sebuah ketulusan dan kejujuran, tak akan bisa dinilai dengan materi. Untuk hal ini, saya mohon maaf, sesuangguhnya, Allah maha tahu.... Sekali lagi, saya salut dan bangga, dengan sikap karyawan dan karyawati Starbucks Teras Kota BSD CITY, Tangerang Selatan yang tetap memegang teguh prinsip kejujuran dalam bekerja. Semoga Allah SWT, membalas kebaikan, ketulusan dan kejujuran kalian dan usahanya semakin maju. Amin.
KEMBALI KE ARTIKEL