Mentari sore merangsek masuk melalui jendela kaca, menyinari ruangan berdebu yang dipenuhi dengan poster-poster usang bertuliskan slogan-slogan perjuangan. Di tengah ruangan itu, seorang pria tua duduk di kursi goyang, matanya menatap kosong ke arah jendela. Namanya Pak Raden, mantan ketua organisasi mahasiswa yang pernah berjuang gigih untuk membela keadilan dan kebenaran.
KEMBALI KE ARTIKEL