Kau langsung mengagumkanku
Senyummu dan paras wajahmu yang cantik
Sikapmu dan suaramu yang menenangkan
Kusapa kau
Bertanya, Hei, siapa namamu?
Kamu menjawab sembari tersenyum
Namaku Mawar
Hari itu aku tersipu
Berusaha mencari nomor teleponmu
Mengirim pesan
Berharap akan jawaban
Sayang, kau datang kadang-kadang
Bukan setiap saat
Apalagi di saat ku sedih
Kau bahkan langsung menghilang
Terkadang kau muncul di waktu yang tak tepat
Disaat ku hampir lupakanmu
Kau datang
Bertanya, Kamu punya fotoku yang waktu itu ada di ponselmu?
Lagi-lagi ku tersipu
Ku kirimkan foto itu
Terima kasih ya, katanya
Dia kembali meninggalkanku
Kau datang bagai pelangi
Datang dengan keindahan warna
Membuat orang-orang mendongak kagum
Lalu menghilang begitu saja
Kau hilang bagai pelangi
Disaat orang menatap kagum
Kau tega tinggalkan dan pergi
Lalu kembali dan membuat kagum lagi
Aku mengejar keindahanmu yang kian menghilang
Aku ingin bersamamu lebih lama lagi
Bukan hanya di pertemuan sehabis hujan
Melainkan pertemuan di atas pelaminan
Maaf, aku ingin sendiri, katamu
Aku mengangguk, mencoba bersabar
Ku akan selalu menunggu
Sampai kau datang kembali disisiku
Hei, bukankah dia seperti pelangi?
Mengapa kau tetap mendambakannya padahal ia hanya muncul sebentar?
Tidak, biarkan aku melukisnya
Agar ia tak lagi hilang dengan sendirinya