Tias tercenung dari balik pintu pagar rumahnya, tangan mungil lentik memegang teralis pintu pagar rumah bercat putih. Sesekali menggaruk-garuk kepala berambut cepak, entahlah apa itu gatal atau apa. Dua bola matanya menatap jauh, seperti sedang menanti seseorang?
KEMBALI KE ARTIKEL