Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Jual Beli Jabatan, Ternyata Betul Ada

26 Juli 2011   17:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:21 1480 8

Purwokerto, Selasa 26 Juli 2011. Jual beli jabatan sudah bukan rahasia umum dan dilakukan terang-terangan ternyata betul ada dan ini benar terjadi saat itu saya kebetulah menyaksikan traksaksi jual beli tersebut. Dan Informasi didapat dengan tidak disengaja, saat lewat di depan kantor tersebut ada satu pegawai yang sudah masuk/piket, sedang duduk dikantornya. Maka saya sambangi kantor ini, biasa mumpung warung lagi sepi. (26 Juli 2011. Jam17.15 WIB)

Setelah memperkenalkan diri, pegawai yang sedang piket bernama Pak Agus saya ajak ngobrol ngalor-ngidul dari situ saya mendapat informasi malam ini jam tujuh lebih akan ada transaksi jual beli jabatan. Setelah cukup lama ngobrolnya saya pamit, dan saya sampaikan nanti malam akan kesini lagi.

Kantor ini tepatnya diujung sebelah selatan dari jejeran warung-warung di depan RS Margono ada Kantor yang cukup unik. Jumlah pegawainya tepatnya ada 14 orang tidak boleh lebih, dengan jam kerjanya tidak tentu mau masuk monggo tidak juga tidak apa-apa bebas karena kantor ini buka selama 24 jam nonstop dan kantornya sangat-sangat sederhana.

Maka dengan antusiasnya sebelum jam 19.00 WIB saya melangkahkan sikakiku kesana untuk melakukan investigasi tentang adanya traksaksi jabatan.setelah satu persatu pada berdatangan dengan berbagi gaya penampilan dan kendaraan. Mereka pada saling sapa, mulailah satu dua orang saling menanyakan si pembeli jadi datang transaksi malam ini, apa tidak?.

Disitu saya diperkenalkan dengan Pak Warto yang akan menjual jabatannya. Menurut penuturannya, dia sudah hampir lima belas tahun jadi pegawai di kantor tersebut dan sudah saatnya mempensiunkan diri dikarenakan anak-anaknya sudah lulus kuliah, sekarang sudah bekerja jadi PNS dan yang dua lulus SMA juga sudah bekerja, mereka-merekalah yang melarang Bapaknya kerja. Sebagai bukti dia mempunyai jabatan disitu, dia tunjukkan ke saya kartu kepegawainya bentuknya persis kartu pegawai negeri/KTP, begitu juga keterangannya, disitu disebutkan juga jabatan dan alamat kantor tetapnya dan hanya boleh masuk kantor tersebut dan tidak berlaku untuk masuk di kantor lainnya.

Tidak begitu lama saat saya lagi ngobrol, datanglah motor dari arah utara memberi sign ke kiri berhenti tepat di depan kantor, setelah uluk salam-salaman, langsung dia masuk kantor duduk sambil memperkenalkan diri namanya Mas Into asalnya dari Bojongsari. Mas Into inilah yang berminat menjadi karyawan. Setelah terjadi dialog, maka Pak Warto membuka harga Rp.500.000,- Ms Into langsung setuju hanya minta dikurangi Rp. 50.000,- untuk biaya balik nama kartu kepegawaiannya, maka terjadilah deal Rp. 450.000,- maka berpindahlah jabatannya yang berbentuk kartu kepegawaian dari P. Warto ke Ms Into. Malam ini pula resmi Mas Into jadi pejabat/pegawai di kantor tersebut, dengan jam masuk kerja bebas. Tapi sayang seribu sayang Hp jadul saya tidak bisa mengabadikan saat detik-detik transaksi ini karena hari sudah malam, lampu penerangan kurang (Selasa, 26 Juli 2011. 19.30 WIB)

Sekedar informasi yang saya dapat dari petugas yang masuk pada sore hariP. Agus saat saya temui, menjelaskan bahwa jual beli jabatan di kantornya adalah hal yang biasa terjadi. Saat sekarang harganya sudah menurun dibanding dengan 3 – 2 tahun yang lalu. Kalau dulu kisaran harga bisa mencapai mencapai 1 – 1.5 juta rupiah, tahun ini turun antara 350 – 500 ribu tergantung siapa yang membutuhkan, tapi inipun jarang yang mau menjual, apalagi sudah menjelang lebaran. ini foto kantor yang sangat-sangat sederhana, diambil 26 Juli 2011jam 17.15 WIB. disitu terlihat ada satu pegawai yang sudah masuk kantor, sedang duduk dalam kantornya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun