Aku perkenalkan temanku PNS mutasi dari Pemkab X ke Pemkab Purwokerto, sekarang menetap jadi di Purwokerto sudah hampir 4 tahun. karier dipemerintahan sudah 18 tahun. dirintis dari pangkat/jabatan terendah sampai pernah menjabat posisi 'basah'. jam terbang cukup tinggi dalam mengabdi negara ini. Orangnya terbuka denganku, dia teman sekolah dari SMP sampai sekarang, saking akrabnya malah melebihi saudara tanpa kami sadari alias terbuka satu sama lainnya.
Saat dia sedang makan di dalam ruang warung, aku ijin mau meneruskan membaca postingan di kompasiana dan dia tidak keberatan. sambil ngobrol ngalor ngidul, aku baca postingan rekan kompasianer. Setelah selesai makan dia mendekat dan ikut nimbrung melihat sambil bertanya-tanya ini itu, ini hasil wawancara spontan antara aku dan dia....
Dia : sedang apa yaa kamu lagi lihat-lihat gambar porno yaa, katanya di blokir yaa...?
Aku : hahaaa... aku lagi nulis cerita sambil membaca postingan di kompasiana nih baca, kalau di internet mah.. tergantung mau jurusan sorga ada, jurusan neraka juga ada, hahaaa... ya pernah membuka situs 'calon2 penghuni neraka' susah diblokir mau lihat apa? sudah dari dulu aku tidak pernah buka, aku lagi suka ikut nulis dan membaca postingan di kompasiana.
Sambil membaca dia kasih komentar ini itu, saat dia sedang membaca aku teringat topik pilihan kompasiana tentang PNS. Setelah selesai, aku tunjukkan postingannya:
Aku : Oyaa... ini kamu lagi jadi topik rame di kompasiana besok coba buka di kantor kasih tahu teman2mu, nih lihat judul-judulnya aku sudah baca ada yang pro dan kontra ada juga tulisan orang PNS nih aku buka yang ini...
Sambil dia membaca, aku minta tanggapan tentang itu semuanya dan dia mengomentari antar membenarkan dan menyalahkan tentang semua kondisi pro kontra sambil ketawa-tawa....
Aku : hahaaa kalau masalah PNS kuno yaa....pasti rame dengan pro kontra menurut kamu ada solusinya tidak yaa..meminimalisir PNS 'nakal'....
Dia : masalahnya memang komplek, tapi salah satu kuncinya sebenarnya tergantung pimpinannya..
Aku : maksudnya apa...
Dia : aku dulu pernah jadi bawahan yaa... tergantung atasan, atasan juga tergantung atasan lagi...
Aku : oh kamu jadi pegawai bunglon yaa, aku tidak mudeng apa itu atasan tergantung atasan, misal aku bawahan mengawasi ditugaskan mengawasi proyek, terus aku minta/diberi 'sesuatu' oleh rekanan buat sendiri, kan pimpinan tidak tahu.....
Dia : ya tidak yaa setiap pekerjaan di kantor itu sudah ada protap/juklaknya dan dasar2 lainya, ada pengawas kepegawaian, BPK, dan setiap pekerjaan bawahan atasan mengetahui apa yang dikerjakan oleh bawahannya, hahaa... jadi kalau ada yang bilang atasan tidak tahu yaa lucu, aku sendiri waktu jadi bawahan yaa tergantung atasan, dan waktu jadi atasan aku juga lihat lagi atasanku hahaaa....komplek lah masalahnya.
Aku : hahaaa bener juga sich lucu masa pakai bawahan koq tidak pakai atasan, pakai atasan koq tidak pakai bawahan hahaa bisa kena UU Pornografi yaa..... wah tidak nyambung
Dia : hahaa bener juga sih, aku pernah jadi bawahan aku harus tahu 'watak' pimpinanku, pernah jadi pimpinan aku tahu bawahan yang nakal/bisa kerja efektif apa tidak...tapi memang komplek masalahnya. Dan ini tergantung juga dari masyarakat dan rekanan, sekarang apa lagi rekanan saling bersaing dapat proyek, terus orang 'partai politik' akhirnya kamu tahu sendiri lah...mereka-mereka sudah tahu 'moral' pimpinan instansi A suka ini-itu hahaa yang kena seluruh pns....wong kerja jadi pegneg penuh intrik persaingan, aku sih ndableg/cuek. PNS yang baik masih banyak..
Aku : ah... masa atasan tergantung atasannya lagi....hahaa kapan rampung jadi birokrat yang bersih dan efektif.
Dia : tidak bisa bersih total, hahaa... komplek masalahnya tapi minimal pimpinan moralnya baik yaa anak buahnya mikir kalau mau nakal yaa.. paling tidak bila mau nakal 'korup' tidak banyak karena buat dia sendiri. kalau mau efektif yaa tergantung pimpinannya mengarahkan anak buahnya ke hal positif, bukan malah memberi arahan cara 'efektif' berjamaah.... hahaaaa
Aku : wah...abot yaa jadi bawahan, apalagi sekarang kepala daerah sudah menanam 'saham' waktu pilkada, yaa darimana lagi cara mengembalikan 'saham'nya yaa....dari gajih mana mungkin satu periode bisa kembali sih....?
Dia : yaa itu bisa jadi salah satu titik kelemahannya, dan kembali lagi ke masyarakat, ah...mumeti membahas masalah birokrat, mungkin satu generasi baru beres, mungkin. Sekarang buka coba situs yang diblokir, ...hahaaa
Aku : hahaaa iyaa sich dari pada mikirin birokrat acak adut, tapi ini juga situs....acak adut hahaha acak-acak isinya bikin sedut-sedut bawahan...hahaaa
Dia : mana-mana.....???
Tidak terasa jam menunjukkan 22.30 waktu dimonitor, aku pindah situs meluncur ke kompasiana lagi mau edit-edit tulisan dan rencana malam itu juga mau publish. Dia pamit pulang dengan pesan instansi, jabatan dan namanya tidak dicantumkan, jabatannya taruhannya. Pagi menjelang siang ini disela-sela persiapan masak untuk jualan, aku publish.
Jadi untuk mengurangi 'perilaku pns tak efektif' 'korup' di negeri ini menurut Dia, Kuncinya: tergantung Dirjen / Kepala Daerah / Kepala-kepala Dinas dan Badan-badan Pengawasan.... Konsekwen tegas dalam menjalankan UU dan peraturannya yang sudah digariskan bawahan nurut. Bagaiman menurut rekan-rekan ?. bagiku lebih nikmat usaha sendiri dapat berkah hasil keringat sendiri.
.
Salam.
.