Laki-laki diciptakan dengan naluri memimpin. Dengan naluri itu, laki-laki merasa perlu untuk senantiasa hadir sebagai
'problem solver' di dalam entitas yang dipimpinnya. Setiap laki-laki memiliki hasrat dan kapasitas yang berbeda untuk memimpin. Hal itu tergantung pada usia, tingkat kedewasaan, pengetahuan dan peluangnya. Meskipun ada laki-laki yang memiliki hasrat dan kapasitas untuk memimpin, tidak semuanya berada memiliki peluang untuk membuktikan dirinya pantas menjadi pemimpin.
KEMBALI KE ARTIKEL