Di suatu sore yang tenang, di bawah pohon besar di tengah desa Karang Kadal, Bagong duduk sambil menghisap rokok lintingannya. Matanya mengamati kejadian di lapangan desa dengan tatapan tajam yang bersembunyi di balik senyumannya yang selalu menyiratkan lelucon.
KEMBALI KE ARTIKEL