Mohon tunggu...
KOMENTAR
Seni

Menggali Misteri dan Makna Weton Tulang Wangi dalam Budaya Jawa

6 Juli 2024   21:53 Diperbarui: 6 Juli 2024   21:58 88 2
Indonesia kaya akan tradisi dan budaya yang beragam, termasuk dalam hal kepercayaan dan budaya Jawa. Salah satu yang menarik perhatian adalah konsep "Weton Tulang Wangi". Istilah ini tidak hanya mencerminkan kepercayaan tetapi juga mencakup aspek astrologi dalam budaya Jawa.

Apa itu Weton Tulang Wangi?

Weton Tulang Wangi merupakan sebuah istilah yang berasal dari kepercayaan Jawa yang menghubungkan hari kelahiran seseorang dengan elemen hari dalam kalender Jawa, yaitu pasaran dan weton. Pasaran adalah salah satu dari lima hari dalam satu siklus Jawa (Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon), sedangkan weton adalah hasil kombinasi dari pasaran dan neptu.

Makna Weton Tulang Wangi


Konsep Weton Tulang Wangi diyakini memiliki pengaruh dalam menentukan sifat, kepribadian, dan nasib seseorang. Kombinasi antara pasaran dan weton dianggap mempengaruhi energi yang membawa keberuntungan atau kesialan dalam kehidupan individu tersebut. Orang-orang Jawa seringkali menyebut weton tulang wangi di sukai mahluk halus karena memiliki bau harum.

Apa saja weton tulang wangi?


Ada 11 weton yang sering dikaitkan memiliki watak tulang wangi. Meski hanya disebut 11 weton, bukan berarti orang yang lahir weton berbeda memiliki karakter Tulang Wangi.

- Senin Kliwon
- Senin Wage
- Senin Pahing
- Selasa Legi
- Rabu Kliwon
- Rabu Pahing
- Kamis Wage
- Sabtu Wage
- Sabtu Legi
- Minggu Pon
- Minggu Kliwon

Namun beberapa sumber dari orang kuno menjelaskan bahwa ada 35 jenis watak weton tulang wangi yang dapat di bentuk dari kombinasi pasaran dan neptu:

1.Legi: Weton ini terbentuk jika neptu adalah 5, 10, 15, 20, 25, atau 30.

2.Pahing: Terjadi jika neptu adalah 6, 11, 16, 21, atau 26.

3.Pon: Weton ini muncul jika neptu adalah 7, 12, 17, 22, atau 27

4.Wage: Terbentuk jika neptu adalah 8, 13, 18, 23, atau 28.

5.Kliwon: Weton ini terjadi jika neptu adalah 9, 14, 19, 24, atau 29.

Ciri-ciri orang memiliki watak weton tulang wangi

Orang yang memiliki weton tulang wangi dipercaya memiliki ciri-ciri kuat dan khas. Namun tidak semua orang dengan weton tulang wangi memiliki karakteristik seperti yang disebutkan.

Sebab tiap karakter adalah hal yang sangat individu dan berbeda-beda tiap orang. Ciri-ciri yang disebut hanya berdasar pada kepercayaan masyarakat Jawa.

1. Memiliki Fisik Menarik

Pada umumnya, orang-orang dengan weton tulang wangi diyakini memiliki ciri fisik menarik sehingga orang lain merasakan ketertarikan. Si pemilik weton tulang wangi dipercaya memiliki aura memancar, kulit bersih hingga wajah yang menawan.

Orang memiliki weton tulang wangi disebut sering mendapat pujian atau perhatian dari orang-orang sekitarnya. Bahkan makhluk tak kasat mata sekalipun.

2. Karakteristiknya Kuat dan Positif

Ciri-ciri weton tulang wangi adalah memiliki sifat-sifat seperti punya jiwa kepemimpinan yang kuat, daya kreatif tinggi, dan punya bakat dalam berbagai bidang.

Hal inilah yang menjadikannya cukup istimewa karena punya karakter-karakter positif yang punya pengaruh baik dalam menjalankan kehidupan.

3. Miliki Indra Keenam

Disebut sebagai weton yang bisa menarik makhluk gaib, pemilik weton tulang wangi memiliki ciri-ciri, yakni punya kepekaan terhadap makhluk gaib.

Salah satunya bisa melihat hingga merasakan kehadiran makhluk gaib tersebut di sekitarnya.

4. Kerap Mimpi Gaib


Ciri-ciri lain orang yang memiliki weton tulang wangi adalah sering mengalami mimpi yang berkaitan dengan dunia tak kasat mata.

Salah satunya bertemu leluhur, mengunjungi tempat keramat atau memimpikan simbol-simbol tertentu.

5. Beruntung dalam Aspek Kehidupan


Orang-orang dengan weton tulang wangi disebut punya keberuntungan dalam berbagai aspek kehidupan seperti rezeki yang lancar, mudah mendapatkan pekerjaan, ataupun terhindar dari bahaya.

Penting untuk dicatat bahwa konsep ini masih sangat dihormati dalam masyarakat Jawa, meskipun tidak semua orang mempercayainya sepenuhnya.

Secara keseluruhan, Weton Tulang Wangi adalah contoh dari bagaimana kepercayaan tradisional dan budaya masih sangat relevan dalam masyarakat Jawa modern, memperkaya pemahaman tentang identitas budaya yang kaya dan kompleks.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun