Mahadaya;
Yang seratus adalah milik-Nya,
Disandang-Nya sembilan-sembilan,
Diturunkan satu;
Dibawah lapis kulit ari,
Yang butir beningnya menetes ketika bermimpi;
Mengukir lengkung bibir dipuncak tinggi,
Adalah sedaya derana,
Sehasta kedua lengan,
Yang kiri berdikari,
Yang kanan berpegangan,
Erat pada tali menuju langit,
Tempat simpul-simpul hasrat disematkan,
Jawaban-Nyalah jadi penentu,
Sebuah keajaiban atau penundaan,
Maka tunggu;
Jangan ada "Aku" diketinggian,
Katakanlah Dia Yang Maha,
Sembilan-sembilan,
Kita satu...