Sebuah tragedi cinta, antara seorang bernama Santanu Raja muda dari negeri Hastina, yang memperisteri seorang bidadari bernama Dewi Gangga. Sejak malam pengantin hingga tiga tahun lamanya, setiap sanga pria mendatangi wanitanya,...selalu menolak ajakan memadu kasih.
Kemudian Sang Rajamuda ini mendatangi permaisurinya ketika, malam bulan purnama. Hasratnya sudah tidak terbendung lagi, maka meski agak sudah diambang kejenuhan, tetapi jangan samapi kepalanya meledak.
" dinda permaisuriku, belahan jiwaku, apakah engkau tak melihat betapa kepalaku ini hampir meledak, karena menunggumu sudah tiga tahun lamanya, tidakkah engkau ingin membagi cinta dimalam purnama ini ?"
Rupanya sang Permaisuri sudah tidak kuat untuk membendung hasratnya, tetapi masih jaim, ' aku mau..tapi punya satu permintaan pada Kanda Prabu..."
Inilah kalimat yang ditunggu -tungu; " cepat katakan permaisuriku, asal tidak minta matahari diturunkan dari tempatnya, aku akan penuhi permintaanmu "
Sabda pandita ratu, kanda Prabu......aku hanya minta selama pernikahan kita ini tidak direpotkan oleh anak..maka kelak jika aku melahirkan dari pernikahan ini, bayi itu harus dibunuh...olehmu sendiri...
Hasrat ingin menikmati buaian asmara, sudah menutupi akal sehatnya, maka tanpa pikir panjang, permintaan yang tidak masuk akal itupun di setujui tanpa syarat.
Satu tahun kemudian ...