Tak terasa gelaran pesta budaya bertajuk Dieng Culture Festival sudah di depan mata. Perhelatan tahunan yang dilaksanakan di Dataran Tinggi Dieng ini sudah memasuki tahun yang ke-4. Seiring berjalannya waktu, DCF yang akan dilaksanakan pada tanggal 28 – 30 Juni 2013 ini pun mulai digarap secara serius dan profesional oleh komunitas masyarakat lokal, Kelompok Sadar Wisata Pandawa.
Seperti penyelenggaraan pada tahun-tahun sebelumnya, Dieng Culture Festival menampilkan acara utama berupa pemotongan rambut bocah gimbal/gembel yang dipercayai merupakan keturunan langsung ki Kolodete serta pertunjukan kesenian tradisional di pelataran candi.
Selain acara utama tersebut, DCF kali ini juga akan dimeriahkan dengan rangkaian acara baru yang menarik seperti festival lampion, festival film, pelajar, dan gong penutupnya adalah gelaran Jazz Atas Awan.
Sesuai dengan namanya “Jazz Atas Awan”, pertunjukan jazz yang baru pertama kalinya ini dilangsungkan di “atas awan”. Terletak pada ketinggian lebih dari 2.000 m dpl, posisi dataran tinggi Dieng bisa lebih tinggi dibandingkan dengan awan stratus maupun cumulus
Pada gelaran kali ini musik jazz akan dikembalikan kepada fitrahnya, yakni menjadi musik akar rumput. Musik jazz menjadi musik yang bisa dinikmati oleh siapapun tanpa harus membayar tiket masuk. Lokasi panggung Jazz Atas Awan sendiri cukup eksotis, yakni di pelataran Kompleks Candi Arjuna yang dibentengi oleh gunung-gemunung.
Dalam benak saya, Jazz Ataz Awan nanti akan seperti Jazz Gunung namun dengan konsep lebih “ndeso”. Siapapun boleh datang. Boleh sambil pake sarung, boleh pake sandal jepit, boleh sambil duduk gelesotan di rerumputan sambil makan kacang rebus, tempe kemul, dan menyesap wedang secang. Sembari mendengarkan musik jazz, penonton pun bisa melihat taburan bintang di langit, siluet pegunungan, atau membeku kedinginan akibat kabut atau mbun upas yang tetiba turun. Bukankah itu sangat keren?
Lantas siapa bintang tamunya? Ah jika sudah ada bintang gemintang yang bertaburan di langit malam dengan indah mengapa harus ada bintang tamu? Mengutip official twitter @FestivalDieng mereka berujar bahwa tidak ada bintang tamu dalam gelaran Jazz Atas Awan, sebab semua band yang akan tampil adalah bintang itu sendiri, cihuy kan? Oya, sebagai bocoran, adik saya yang kece itu, yang bandnya sudah malang melintang di berbagai festival jazz lokal maupun nasional bakalan main di Jazz Atas Awan #tsaaah #malahpromosi hihihihi.
Nah, sebagai orang yang sudah berpengalaman menyaksikan Dieng Culture Festival (ini apaan coba maksudnya? Hihihi) saya akan bagikan tips-tips buat Anda suaya bisa menikmati acara tersebut dengan aman dan nyaman. Cekidot!
1. Pastikan Anda membawa jaket tebal yang hangat, sebab bulan Juni kondisi Dieng sedang berada dalam masa-masa yang sangat dingin. Tinggalkan saja tanktop dan hot pants di rumah. Penuhi ransel Anda dengan kaos lengan panjang, celana panjang, jaket, syal, kupluk, penutup telinga, kaos kaki, kaos tangan, dan sarung jiika perlu. Untuk alas kali disarankan memakai sepatu tertutup supaya nyaman.
2. Udara dingin itu membuat kita (eh saya ding) mudah lapar. Karena itu bawalah camilan yang banyak. Saat kedinginan menanti matahari terbit dari Puncak Sikunir Anda bisa ngemil coklat yang Anda bawa. Nyam nyam nyam.
3. Jangan lupa bawa kamera! Dieng itu alamnya cantik, jadi rugi kalau tidak foto-foto. Bagi Anda para fotografer yang hendak hunting saat prosesi pemotongan rambut gimbal sangat disarankan membawa lensa tele. Hal ini dikarenakan mulai tahun ini penonton tidak bisa seenaknya masuk lokasi ritual supaya tidak mengganggu acara. Jika ingin mendapatkan lokasi strategis untuk motret silahkan kontak panitia untuk mendapatkan ID card fotografer, sebab bagi fotografer yg telah mendaftar akan disedikan spot khusus. Satu hal yg paling penting jadilah penonton & fotografer yang paham etika dalam memotret serta tidak mengganggu kenyamanan orang lain!
4. Jika Anda berniat treking mengejar sunrise, jangan lupa bawa senter! Oya, bawa payung atau jazz hujan juga sangat disarankan. Siapa tau mendadak gerimis, karena cuaca sekarang masih tidak menentu.
5. Beberapa kuliner yang wajib dicoba saat pergi ke Dieng: wedang purwaceng, carica, keripik jamur, kue bandos, tempe kemul, serta kentang goreng ala Dieng yang dijual di pelataran obyek wisata.
6. Obyek wisata yang wajib di datangi: Kompleks Candi Arjuna, Kawah Sikidang, Telaga Warna & Telaga Pengilon, Dieng Theatre, Museum Kailasa, Bukit Sikunir, Telaga Cebong, Candi Dwarawati.
7. Jangan lupa siapkan baterai cadangan untuk gadget atau powerbank suapaya tidak ketinggalan moment. Oya, bagi yang sudah dapat penginapan bawa rol kabel juga boleh lho. Supaya nggak antri ngecharge! ;)
Untuk informasi lebih lanjut soal Dieng Culture Festival & Jazz Atas Awan silahkan buka dieng.co atau colek @festivaldieng. Sampai jumpa di negeri atas awan! J