Awalnya murni iseng, saat saya bilang ke seorang kawan bahwa saya ingin masuk ke gua-gua yang ada di Gunungkidul. “Aku penasaran pengen masuk Jomblang sama Seropan, Kalisuci juga,” kata saya waktu itu. Dan kawan saya langsung menjawab, “Kalisuci lagi nggak bisa dimasuki, debit airnya naik tinggi, keamanan kurang terjamin. Terus kalau mau ke Jomblang ama Seropan perlu persiapan dan peralatan khusus nggak bisa sembarangan,” terang saja jawaban itu memupus harapan saya untuk kelayapan di lorong-lorong gua.
Mendadak, pada suatu siang sebuah pesan masuk di kotak surat saya. “Jumat aku mau masuk Gua Pindul. Kalau tertarik buat ikut jam 8.30 datang ke kantorku.” Sontak saya bersorak girang. Tanpa berfikir panjang langsung saya iyakan ajakan tersebut, “Ok aku ikut, aku datang berdua”. Persoalan saya akan berangkat ke Gunungkidul dengan siapa itu urusan belakangan. Selesai membalas pesan sayapun bergegas ke Altar (Alun-alun Utara) dan melanjutkan ke Balkot (Balai Kota) guna menyaksikan perayaan HUT Kota Jogja hingga senja menjelang.
Sesampainya di rumah baru saya sayar bahwa jumat itu besok, dan saya belum tau akan berangkat ke Gunungkidul dengan siapa. Saya SMS kolega di tempat kerja, tak ada satupun yang bisa, masing-masing sudah memiliki agenda untuk esok hari. Saya coba sms kawan lainnya, semua bilang tidak bisa, termasuk Mas Gugun yang biasanya semangat di ajak main kali ini juga menolak. Untunglah sekitar pukul 9 malam, adik saya mengiyakan.
Rencana awal kami akan berangkat dari Jogja pukul 06.30 supaya bisa santai diperjalanan. Namun karena ada banyak hal yang harus diselesaikan, kami baru bisa meninggalkan Jogja pukul 07.30, molor satu jam dari rencana awal. Untung pagi itu jalanan tidak begitu ramai, sehingga pukul 08.30 kami sudah sampai di meeting point, kantor yang terletak persis di depan Alun-alun Wonosari. “Kita berangkat ke lokasi jam 9 Sha, kamu istirahat dulu aja,”.
Pukul 9 lebih sedikit perjalan kembali dimulai. Awalnya saya berpikir bahwa Gua Pindul terletak di Kawasan Karst Mulo sana atau di daerah Semanu. Namun perkiraan saya salah. Gua Pindul ternyata terletak di Dusun Gelaran I, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, dengan jarak tempuh sekitar 7 km ke arah Utara Kota Wonosari. Seperti kawasan Gunungkidul pada umumnya, sepanjang jalan yang dilalui banyak pohon jati dan batu kapur. Kanan kiri jalan banyak terdapat ladang dengan tanah merah yang terlihat basah namun saat dipegang begitu kering dan sulit dihilangkan jika sudah menempel dengan alas kaki. Udara pagi yang segar mampu mengobati kekecewaan atas matahari yang bersinar dengan malu-malu dibalik gumpalan awan tipis.
Menurut informasi yang saya dapatkan dari sumber terpercaya, sebenarnya Desa Bejiharjo telah didapuk menjadi salah satu Desa Budaya di Gunungkidul. Desa ini menyimpan beragam potensi seni dan budaya, bahkan potensi wisata juga. Namun, yang menjadi kendala adalah belum adanya pengelolaan serta promosi yang cukup baik tentang desa ini. Bahkan, akses menuju kawasan ini pun cukup sulit karena tidak ada angkutan umum yang melayani trayek hingga Desa Bejiharjo.