Yang membuat saya lebih bersedih lagi,, mereka yang memilih jalan itu,,, kenapa agama saya yang dihina?? Benar, mereka beragama Islam. Tapi...itu bukan berarti bahwa ada yang berhak menghina agama Islam. Karena sesungguhnya Islam tidak pernah mengajarkan kepada mereka untuk menjadi teroris. Mereka menjadi teroris justru karena salah mengartikan pesan agama Islam. Karena Islam yang sebenarnya tak pernah mengajarkan kekerasan pada pemeluknya. Karena Islam yang sesungguhnya hanya mengajarkan kasih sayang dan cinta damai.
Jadi saya mohon,,, jangan pernah bawa-bawa agama dalam masalah ini. Saya yakin, semua pasti masih ingat saat Breivik melakukan aksi teror dan membunuh 77 orang di Norwegia beberapa waktu lalu. Apakah dia beragama Islam?? Semua juga pasti masih ingat saat Bush melakukan aksi terrorisme terbesar dalam sejarah peradaban modern dengan menyerang Irak. Apakah dia beragama Islam? Tidak, kan? Atau, saat Breivik dan Bush melakukan aksinya, apakah itu karena perintah agama Kristen? Tidak, kan? Jadi, siapapun bisa menjadi teroris!!
Kami tidak pernah menghina agama Kristen saat Breivik melakukan aksi terorisme. Kami juga tidak pernah menghujat agama Kristen saat Bush melakukan aksi terorisme di Irak. Karena kami tahu, terorisme tidak mengenal agama, suku, ras, atau yang lainnya. Jadi, jangan karena mereka beragama Islam, lantas kau hina agama Islam.
Kita harus sadar, kita sama-sama rugi dengan aksi terorisme. Bahkan kami, umat Islam, adalah pihak yang paling dirugikan dalam masalah ini. Paling tidak, kami rugi saat mereka merusak harkat dan martabat bangsa ini; juga rugi saat agama kami dihina lantaran aksi mereka. Jadi,, tolong... jangan hina lagi agama kami!!
Saya memohon seperti itu bukan karena saya ingin membela agama saya. Tidak! Karena sesungguhnya agama saya tidak membutuhkan pembelaan. Hinaan seperti itu juga tidak akan pernah mampu menjatuhkan agama saya dari keagungannya. Namun, saya takut, hinaan-hinaan seperti itu akan melahirkan benih-benih terorisme baru!!! Jika hal ini benar-benar terjadi, siapa yang rugi? Kita sendiri, kan?