Penjelasan sekilas: Islam Nusantara bukanlah sesuatu yang baru dari segi geneologis. Ia ada sejak Islam tiba di Nusantara dengan kearifan dan pluralitas masyarakatnya. Oleh karena itu, ia telah menghasilkan banyak tokoh nasional yang menarik yang menunjukkan prinsip-prinsip ijtihad dan membumi. Aspek estimologis menunjukkan bahwa Islam nusantara tidak bertujuan untuk melokalisir ajaran Islam yang universal. Selain itu, menusantarakan Islam berarti menyerahkan Islam kepada budaya dan adat istiadat ke nusantara. Ide Islam Nusantara pada dasarnya sangat sederhana. Bertitik tolak pada fakta bahwa sebagian besar masyarakat Islam di Nusantara, termasuk di Indonesia, menganut ajaran Ahlussunah Waljama'ah (Aswaja).
KEMBALI KE ARTIKEL