Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

[EMPSK]Pintaku, Aksitha Cita

17 Mei 2019   17:29 Diperbarui: 17 Mei 2019   19:54 82 5
Hanya kita, Kak. Tertinggal dalam ruang bernama puisi. Termangu menatap dua dunia, pagi dan senja. Mencoba pahami makna dari arti rindu dalam kubang luka;  tak terkatakan.

Sampai waktu mengabarkan waktu terbit mentari. Dan wujud basah embun di atas rapuh kelopak mawar mulai menjauh .

Tinggal kita, Kak. Terbentuk dari tawa dan tangis tanpa pura-pura.
Seperti hujan yang pasti datang setelah mendung. Berharap pada datang pelangi; sebatas mimpi.

Sampai sarayu membisik renjana akan filantropi yang memilih pergi. Akankah kembali?

Tinggal kita, Kak. Berbincang dengan sepi kala lebah berdengung penuhi ceruk yang disebut gelisah. Memintal gelebah menjadi selendang dan menyematnya sebagai kenang.

Tinggal kita, Kak. Dan aku takut menghadapi pekat malam, tanpamu.

Jangan pergi, kumohon...

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun