Tapi harapan itu segera sirna, ketika kulihat tatapan teman-teman sekelasku. Mereka tertawa sinis! “Apa yang salah dengan diriku?” pikirku. Setelah aku duduk di kursi paling depan, segera kudengar bisik-bisik; “Lihat bajunya yang kumal, sepatunya yang jelek, rambutnya yang kusut, kulitnya yang hitam.”Kini aku sadar betapa jeleknya diriku di mata teman-teman sekelasku. Aku bahkan tak berani menoleh ke belakang untuk melihat mereka. Aku terlalu jelek!