Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

Saya Naik Motor Lewat JLNT Casablanca

4 Januari 2014   01:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:11 688 3

Sejatinya saya adalah seorang yang tertib berlalulintas. Nggak pernah nerobos lampu merah, berhenti di belakang garis, selalu pakai helm, pokoknya patuh terhadap semua peraturan lalulintas. Selama 27 tahun punya Sim A / C, nggak pernah kena tilang.

Tapi hari ini, saya tidak tahan untuk tidak melanggar. Jujur saja, saya penasaran pengen lewat JLNT Casablanca. Kata pak Jokowi, motor dilarang lewat situ, alasannya karena anginnya kencang, jadi berbahaya untuk pengendara sepeda motor. Justru itu saya jadi penasaran....!!

Kamis, 2 Januari, jam 3 siang, jalan tidak terlalu ramai. Perjalanan lewat JLNT Casablanca dengan menggunakan sepeda motor saya mulai dari Jl.Mas Mansyur. Jalan menanjak cukup panjang. Sengaja saya tidak mau tancap gas. Santai saja. Menikmati jalan sepanjang 3,7 Km seharga 100,1 Miliar emang sebaiknya jangan terlalu buru-buru selesai untuk dinikmati. Selepas Jl.sudirman, jalanan mulai menurun panjang. Masuk(di atas) Jl.Casablanca jalanan rata. Sepengamatan mata, jalan yang masih baru ini belum sempurna. Beberapa bagian masih bergelombang.Ada aspal yang terkelupas, dan minim rambu lalulintas. Seandainya tengah malam lampu jalan mati, sepertinya jalan ini cukup rawan kecelakaan. Yang menyebalkan, ada aja orang buang botol plastik bekas air mineral di jalan itu.

Angin memang terasa kencang. Tapi buat seukuran orang yang biasa naik sepeda motor, menurut saya biasa saja. Pemandangan gedung-gedung di kiri-kanan jalan lebih menarik perhatian dibandingkan tiupan angin yang menurut saya tidak kencang. Yang terasa kencang justru jantung ini, deg-deg an. Jangan sampai ada orang iseng sebar ranjau paku, bisa repot kalau ban motor bocor, dan sekaligus berharap di ujung jalan jangan sampai ada razia polisi. Semoga polisinya masih pada cuti semua. Kalau ada ya pasrah saja, nggak bisa kabur.

Asik juga lewat jalan itu. Nggak ada angkot ngetem, orang nyebrang, apalagi yang namanya pedagang kaki lima. Melintas di antara gedung-gedung tinggi, ditiup angin kencang, menimbulkan sensasi tersendiri. Mau ambil foto, saya nggak berani. Mobilnya jalannya kencang-kencang. Nggak mau ambil resiko ketabrak mobil. Ini jalan baru. Ini juga pertamakali saya lewat jalan itu.

Menjelang mengakhiri perjalanan, jantung berdebar. Sekali lagi saya berdoa, semoga nggak ada razia polisi.Semoga polisinya lagi pada cuti. Dan saya bersyukur, benar-benar tidak ada polisi. Aman. Maafkan saya pak Polisi. Maafkan saya pak Jokowi. Saya sudah melanggar peraturan sepeda motor tidak boleh lewat JLNT Casablanca.

Saya putar balik. Rasa penasaran masih belum hilang. Saya sekali lagi masuk JLNT Casablanca, kali ini dimulai dari Casablanca menuju Jl.Mas Mansyur. . . . .

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun