Hanya orang konyol mengatakan jalan kaki itu kuno, aneh, miskin. Kenyataannya diskriminasi ruang publik milik pejalan kaki masih di anak tirikan. Tidak ada pejalan kaki yang merasa aman, nyaman, bebas polusi asap kendaraan dan rokok, bersih. Teduh ditumbuhi banyak pepohonan rindang. Sama-sama kita ketahui bersama keberadaan pedistrian/trotoar di Ibukota telah beralih fungsi sebagai tempat Pedagang Kaki Lima (PKL) serta jalur alternatif kendaraan bermotor roda dua.
KEMBALI KE ARTIKEL