Beberapa tahun yang lalu, sebidang tanah merah yang masih kosong sering dijadikan sebagai tempat bermain yang begitu mengasyikan bagi saya dan teman-teman. Mulai dari pepohonan dengan buah yang tumbuh lebat, daun alang-alangan yang sering kami jadikan sebagai alat bermain,begitupun dengan layang-layang yang berterbangan di udara juga diterbangkan oleh pemilik-pemiliknya di tanah ini. Mulai dari petak umpet, gobak sodor dan berbagai macam permainan anak-anak kami mainkan di sini. Namun tahun demi tahun berganti, saat kami mulai menginjak dewasa, hal yang berbeda yang justru kami temui. Tak banyak kami lihat anak-anak yang seusia kami dulu bermain dengan permainan yang sama seperti yang kami mainkan dulu. Begitu berbeda pikir kami. Sebelumnya kami pun pernah merasa begitu kehilangan. Kehilangan sesuatu yang selalu kami tuju setelah pulang sekolah, tanah merah. Yang mulai berganti menjadi bangunan yang menjulang tinggi. Saya rasa bukan hanya kami sendiri yang merasakan kehilangan tempat bermain. Begitu pula yang banyak dirasakan oleh anak-anak saat ini yang membutuhkan ruang untuk mereka bermain, hingga akhirnya mereka harus bertaruh nyawa di tempat-tempat yang tidak relevan untuk bermain hanya karena tidak adanya sarana yang memadai untuk mereka agar bisa bermain tanpa risau.
KEMBALI KE ARTIKEL