Mohon tunggu...
KOMENTAR
Foodie

Melamin dalam Pangan, Amankah?

29 Oktober 2010   12:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:59 932 0
Oleh: Sarah Tsaqqofa & M. Yusuf Saputra (Bahan Tambahan Pangan)

Masih ingatkah anda kasus sejumlah produk pangan yang tercemar zat berbahaya melamin tahun 2009 lalu? Ya, zat berbahaya melamin cukup melambung namanya kala itu. Tahun 2008, kandungan tinggi melamin dideteksi pada beberapa susu balita dan berbagai produk susu bubuk maupun susu cair dari Cina. Bahkan berdasarkan data WHO (2009), dari 491 sampel batch milik 109 perusahaan susu bubuk balita yang diperiksa oleh China's General Administration of Quality Supervision diperoleh data bahwa 69 batch dari 22 perusahaan mengandung melamin dengan kadar 0,09 sampai dengan 2563 mg/kg. Selanjutnya, 24 dari 1202 batch produk susu cair terdeteksi kandungan melamin dengan kadar tertinggi sebesar 8,6 mg/kg. Menurut hasil kajian, melamin ini ditambahkan untuk meningkatkan kadar protein dalam produk setelah produk tersebut dilarutkan dalam air.

Melamin dengan nama kimia Melamina adalah senyawa dengan rumus kimia C3 H6 N6 dan memiliki nama 1,3,5-triazina-2,4,6-triamina dan nama sinonim Cyanuramide; cyanurotriamide; cyanurotriamine; isomelamine; triamino-triazine; 2,4,6-triaminotriazine; triamino-s-triazine; 2,4,6-triamino-1,3,5-triazine; 2,4,6-s-triazinetriamine; 1,3,5-triazine-2,4,6(1H,3H,5H)-triimine. Ia hanya sedikit larut dalam air. Kebanyakan berbentuk kristal putih atau tepung putih yang kaya nitrogen (1,6). Melamina adalah trimer dari sianamida, dan seperti sianamida, ia mengandung 66% nitrogen (berdasarkan berat per berat), mengalami degradasi melalui hidrolisis tiga tahap deaminasi secara berturut-turut menjadi ammeline (4,6-diamino-2-hydroxy-1,3,5-triazine), ammelide (6-amino-2,4-dihydroxy-1,3,5-triazine) dan asam sianurat.

Berdasarkan pemaparan yang ditulis oleh Badan Pengawasan Obat-Obatan, Makanan dan Kosmetik Republik Indonesia (BPOM RI) dalam buletinnya bulan November 2008, Melamina pertama kali disintesa oleh Liebig pada 1834. Pada produksi awal, kalsium sianamida diubah menjadi disiandiamida kemudian dipanaskan di atas titik leburnya untuk menghasilkan melamina. Namun, pada zaman sekarang, kebanyakan pabrik industri menggunakan urea untuk menghasilkan melamina melalu reaksi berikut.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun