umat, dan cara  dalam menyelesaikan konflik, ini pula menciptakan lingkungan yang baik untuk kemajuan spiritual dan kehidupan jemaat yang baik. Dalam hal ini, adapun beberapa cara kita yang dapat dilakukan dengan beberapa langkah dan mempertimbangkan beberapa aspek yaitu:
1.Komunitas Tubuh Mistik Kristus
Dalam teologi katolik pula, gereja dipahami sebagai tubuh  mistik kristus. Gereja adalah  komunitas rohani yang terdiri dari orang-orang konkret. Dalam kontek ini pula transformasi yang dilakukan oleh hukum kanonik berpusat pada peningkatan kedasaran dan tanggung jawab.
2.Komitmen dan Pengampunan
Komunitas katolik yang berfokus pada tanggung jawab bersama dan pengampunan dapat menjadi tempat evangelisasi,pengharapan, dan penghayatan sabda bahagia. Hukum kanonik pyla berfungsi sebagai pegangan utama  untuk mengarahkan kekuatan-kekuatan yang ada di masyarakat dalam hal ini. Â
3.Proses Adaptasi dan Revisi
Untuk menjaga relevansi hukum kanonik dalam mengahadapi tantangan zaman, proses adaptasi dan revisi penting dilakukan.Ini memungkinkan hukum kanonik tetap fleksibel dan aktual dalam menghadapi perubahan sosial dan budaya.
Dalam problematika pula muncul dalam mengimplementasikan transformasi rohani dengan melalui penegakan huku kanonik yaitu:
1.Ketegangan Antara Komunitas dan Perutusan
2.Keterbatasan Dalam Pengembangan Kesadaran
Dalam problematika diatas. Adapun solusi untuk problema dapat ditemukan dengan cara:
1.Pengembangan Masyaraat
2.Peningkatan Kesadaran
3.Evolusi Hukum Kanonik
Oleh  karena itu, melakukan transformasi rohani melalui penegakan hukum kanonik dalam komunitas katolik dapat dicapai dengan mempertimbangkan sejumlah faktor dan mengatasi sejumlah masalah.