Akhirnya saya menuju supermarket tersebut untuk membeli kekurangan. Ketika sedang berada di Kasir Supermarket tersebut, saya jadi teringat kembali kejadian tahun lalu. Persis kejadiannya seperti saat ini, pada bulan puasa saya memborong sejumlah sembako untuk dibagi ke anggota saya, dan pada saat itu ketika selesai packing saya kembali ke kasir supermarket tersebut untuk mengembalikan kelebihan minyak goreng sebanyak 1 dus besar yang berisi 11 kantong migor merek F**ma. Kok bukan 12 ? saya juga tidak tahu kenapa hanya 11.
Namun saat itu tidak jadi saya kembalikan ke toko, karena sebelum saya serahkan migornya, saya tanya ke sang kasir terlebih dulu "apakah ada kekurangan minyak goreng karena salah hitung, saat transaksi minggu lalu? Jawabnya " tidak ada pak!". Dengan dasar jawaban itu, akhirnya saya batal menyeranhkan minyak goreng tersebut, dan barang langsung saya bawa pulang kembali dan ketika mudik, saya bagikan minyak goreng tersebut ke sanak saudara di kampung halaman.
Kejadian ini menambah keyakinan bagi saya, bahwa Tuhan mengetahui setiap kejadian, dan bermaksud menguji kejujuran saya, dan saya gagal dalam ujian tersebut. Kelebihan migor tahun lalu seharusnya saya kembalikan tanpa perlu bertanya.Astaghfirullahaladzim.Ternyata jujur itu berat padahal imbalannya pasti ada. Seharusnya waktu itu saya harus jujur, dan mengembalikan saja minyak tersebut, karena terang-terang ada kelebihan.