Sudah lama saya mendengar bahwa dari Indonesia dan negara lain ada program yang istilahnya "magang", artinya tenaga kerja dari Indonesia boleh kerja di beberapa perusahaan Jepang selama 3 tahun. Kenapa cuma tiga tahun karena memang statusnya bukan kerja penuh tapi magang. Ini sebenarnya adalah masalah "pelik" juga di dalam aturan keimigrasian dan aturan perusahaan.
Informasi Agent Resmi Sebetulnya perushaan yang menerima tenaga kerja itu sangat ingin agar bisa lebih dari 3 tahun, bisa dimengerti karena sudah terlanjur mendidik, begitu sudah pintar kok malah pulang. Dari pihak pekerja sendiri sebetulnya juga belun tentu ada pekerjaan jika pulang ke Indonesia. Permasalahannya aturan imigrasi Jepang memang tidak bisa menerima tenaga kerja tingkat SMA/STM tanpa embel2 ahli atau profesional ( misalnya ahli masak ). Keadaan pasar tenaga kerja di Jepang sendiri sangat membutuhkan tenaga2 tingkat SMA dan STM ini untuk bekerja di pabrik2 atau bangunan. Untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja tingkat menengah ini maka dibikin aturan Visa Magang itu. Ada badan di Jepang yang bernama JITCO ( Japan Internationan Training Cooperation Organization ) Dalam badan resmi JITCO itu ada daftar agent atau lembaga di tiap negara yang diakui secara resmi bisa mengirim tenaga kerja ke Jepang. Oleh karena itu bagi pencari kerja untuk bisa dikirim ke Jepang, sebaiknya di check dulu apakah agent pengirim ini ada dalan daftar ini. Kalau tidak ada dalam daftar ini ada kemungkinan terjadi penipuan. Daftar agent pengirim bisa lihat di sini :
http://www.jitco.or.jp/english/engagement_sending_out/govern_in.html Sebagian besar agent memang berlokasi di pulau Jawa, akan tetapi di Sumatera , Sulawesi dan Bali juga ada. Tentu saja tiap agent mempunyai aturan dan biaya tersendiri.
Hubungan China dan Jepang Tahun ini ada beberapa peristiwa yang menyebabkan "terganggunya" hubungan politik China dan Jepang. Sempat ada nelayan China yang dinyatakan masuk perairan Jepang dan sempat ditahan beberapa hari. Waktu itu pemerintah China protes dan sebagai balasan ada 4 orang Jepang yang bekerja di wilayah China ditahan dengan tuduhan "masuk daerah terlarang". Dari 4 orang itu 3 orang dibebaskan dan 1 orang masih ditahan. Keadaan sempat memanas waktu itu, ada satu pertunjukan yang tadinya direncanakan tampil di Expo Shanghai dibatalkan karena China melarangnya. Export bahan industri "rear earth" juga dihentikan oleh China. Banyak tekanan dari China sehingga nelayan yang ditahan itu "terpaksa" dilepaskan dan dikembalikan ke China ( mirip sebagai pahlawan China ). Di China sendiri banyak protes "Anti Jepang". Selain itu sektor wisata Jepang juga kena dampaknya yaitu banyak kunjungan turis dari China yang dibatalkan. China memang sudah menjadi salah satu negara utama "penggerak" eknomomi Jepang. Berikut video dari "kejadian" nelayan China yang sempat terjadi pro dan kontra waktu di unggah di Youtube :
http://www.youtube.com/watch?v=rlOEtirVXNc ( pegawai dinas kelautan yang mengunggah video ini diberhentikan dari dinasnya karena dianggap melanggar tatatertib dengan membocorkan informasi negara. )
Beralih ke orang Indonesia Beberapa waktu lalu saya sempat ketemu dengan beberapa orang Jepang yang bergerak dalam bidang penerimaan tenaga kerja ini. Hubungan yang memburuk dengan China dan kasus protes "Anti Jepang" di negara China ini rupanya mempengaruhi juga "perekrutan" tenaga2 magang ini. Kalau selama ini sebagian besar mereka mengambil tenaga2 skill sedang ini dari China, sekarang beralih ke negara lain dan salah satunya mereka mulai mencari tenaga kerja dari Indonesia. Hari jumat kemarin ( 18 November 2001) saya sempat bertemu dengan pemilik perusahaan yang mau datang langsung ke Indonesia untuk melihat dan wawancara langsung dengan beberapa orang tenaga kerja di Indonesia. Pemilik perusahaan ini dulu memperkerjakan 4 orang dari China tapi semua sekarang sudah dipulangkan dan mencari gantinya dari Indonesia. Kemarin saya sempat mengantar dua tenaga kerja dari Indonesia yang diterima di perusahaan ini. Perusahaan ini bergerak di bidang pengecatan gedung2 tinggi ( perkantoran dan mansion ). Saya sempat menemani mereka membuat kartu penduduk Jepang, setelah itu menuju tempat tinggal yang sudah disediakan oleh perusahaan. Dua minggu yang lalu ( tanggal 9 November 2011) saya juga sempat mengantar 3 orang tenaga kerja Indonesia untuk industri perikanan. Pekerjaan mereka adalah memotong ikan.
Pertemuan dengan Ibu Perdana Mentri Jepang di Bali 19 November 2011 Hari ini (19 November 2011) di sela2 pertemuan pemimpin puncak ASEAN di Bali, salah satu acara dari utusan Jepang adalah pertemuan dengan beberapa orang Indonesia.
Herry Respatia, orang bali yang pernah belajar di Nagoya, termasuk salah satu yang di undang pertemuan dengan Ibu Perdana Mentri Jepang (
Mrs. Hitomi Noda). Sudah lama Herry Respatia membangun sekolah bahasa jepang di Denpasar Bali dengan nama LPJ Bali. Banyak tenaga kerja di Bali termasuk yang bekerja di hotel2 dan pelabuhan dan tempat wisata lain sempat belajar di LPJ Bali. Akhir2 ini Herry Respatia juga mulai mengirimkan tenaga kerja ke Jepang dengan kerja sama JITCO dan salah satu lembaga di Jepang. Bisa dikatakan pertemuan Herry Respatia dengan perwakilan pemerintah Jepang itu sebagai salah satu petujunjuk bahwa pemerintah Jepang juga sudah beralih perhatian ke tenaga kerja Indonesia. Pertemua itu dilaksanakan dalam ruang tertutup. Dalam kometarnya Herry Respati mengatakan : "
Semoga hubungan baik Jepang dan Indonesia semakin meningkat dan saling menguntungkan." Semoga banyak tenaga kerja Indonesia yang dapat kesempatan bekerja di Jepang meskpun hanya 3 tahun. Dalam waktu tiga tahun itu semoga banyak pengalaman dan juga bisa menabung dari hasil yang didapat dan bisa menjadikan modal untuk hidup selanjutnya. [caption id="attachment_150046" align="aligncenter" width="600" caption="Tiga tenaga kerja yang dikirim oleh LPJ Bali ( lembaga dibawah Bp Herry Respatia ) sedang diantar mengenal tempat kerja. Mereka bekerja bersama dengan orang Jepang lainnya."][/caption]
Gambar Dibawah ini diambil dari FaceBook Bp Herry Respatia hari ini [caption id="attachment_150048" align="aligncenter" width="320" caption="Saya sudah bertemu dengan First Lady (Ibu Negara) Jepang Mrs. Hitomi Noda. Juga hampir 5 menit dapat berbicara langsung dengan beliau di ruangan VIP yang tertutup"][/caption]
KEMBALI KE ARTIKEL