Cara penulisan yang umum adalah dengan huruf Alphabet,yaitu hurur A s/d Z, serta nomor 0 s/d 9. Cara ini sudah disepakati oleh semua orang sebagai cara umum untuk menyampaikan informasi. Namun demikian beberapa negara yang mempunyai huruf khusus, selain cara di atas masih mempertahankan penulisan dengan huruf khusus yang dipunyai,seperti huruf arab, huruf kanji di jepang, huruf korea dsb. Masalah huruf ini sangat kompleks dan membutuhkan suatu library tersendiri untuk lingkungan yang ada. Kalau suatu komputer/handphone tidak dilengkapi dengan fasiltias multi languages maka huruf2 khusus tidak akan bisa ditampilkan dengan benar. Cara perubahan penampilan iniyang di kenal dengan istilah "encoding". Bagi programmer / pembuat software, masalah encoding ini merupakan masalah yang sering muncul. Di jepang dikenal dengan 4 macam huruf. Ada jenis huruf "Kanji", "Hiragana", "Katakana" dan "Alphabet". Dengan adanya macam2 huruf ini maka dampaknya tidak hanya pada software tapi juga menyangkut hardware. Artinya keyboard, atau alat untuk menuliskan juga harus ditambah character untuk menuliskan huruf2 ini. Oleh karena itu keyboard di jepang beda dengan keyboard2 yang hanya menggunakan bahasa inggris/alphabet. Selain huruf A-Z, juga ada huruf hiragana. Huruf kanji dimasukan dengan cara memasukan cara baca dalam hiragana kemudian di ubah ( "henkan" ) kemudian muncul beberapa kanji, kita tinggal pilih kanji mana yang sesuai. Sebagai catatan, dalam bahasa jepang, satu buah pengucapan kata bisa berarti macam2. Misalnya kata "hashi" bisa berarti jembatan atau sumpit. Lebih kompleks lagi didalam penulisan bahasa jepang ada istilah "single byte" dan "double bytes". Kanji merupakan tipe huruf dengan jenis double byte. Kanji ini sebenernya adalah gambar, sehingga dibandingkan huruf alpabet biasa lebih lebar, maka dibutuhkan double byte. Hiragana juga double byte. Jenis huruf yang bisa dituliskan sebagai single byte dan double byte adalah Katakana dan Alphabet. Masalah single byte dan double byte ini kadang orang jepang sendiri juga kurang konsisten dalam menuliskannya. Akibatnya dalam program pencarian atau searchingm, sering tidak ketemu. Masalahnya, user menuliskan kata kunci dengan single byte, sedangkan data tersimpan dalam bentuk double byte. Oleh karena itu dalam progaram2 tertentu sering diatasi dengan sistem pencarian dua kali yaitu single dan double byte, atau diatur dengan input yang masuk. Begitulah sedikit gambaran tentang perbedaan sistem atau keyboard di jepang. Banyak teman2 yang tanya soal komputer/kamera di jepang dan apakah di jepang lebih murah dsb dsb. Selalu saya jawab, masalahnya bukan di harga, tapi di operating systemnya dan hardware/keyboardnya. Juga manualnya dalam bahasa jepang. Kecuali cari toko yang memang menyediakan bukan untuk konsumsi orang jepang, kalau begitu memang lebih baik beli di negara sendiri, ngapain jauh2 dan nanti susah kalau ada kerusakan reparasi dsb dsb. ps: tulisan ini tadinya mau saya posting di lomba, tapi ternyata server tidak bisa menampung semua request, jadi saya posting di sini saja. yang penting masih semangat nulis
KEMBALI KE ARTIKEL