Saya terheran-heran mendapatkan dokumen dari MUI di salah satu kabupaten di Kalimantan Timur yang melansir ada 14 kelompok sesat dan mencurigakan sesat. Sebagian besar kelompok yang dikategori sesat adalah kelompok tarekat. Saya heran bukan karena massifnya jumlah kelompok yang dilaporkan sesat itu, tetapi “mudahnya” elit agama menggunakan diksi “sesat” untuk menilai golongan tertentu sebagai kelompok sesat atau tidak sesat meski tanpa kajian mendalam.